Gresik, tvOnenews.com – Berada di bantaran aliran Sungai Bengawan Solo yuang rawan terjadi bencana banjir dan terkena luapan sungai, membuat pemerintah Desa Sidorejo, Kecamatan Bungah, Gresik, meningkatkan kesiapsiagaan. Sejumlah langkah mitigasi pun terus dilakukan oleh pemdes setempat, salah satunya simulasi evakuasi mandiri yang dilakukan warga saat bencana terjadi, Rabu(17/5).
Sekadar diketahui, meskipun telah memiliki tim Desa tangguh bencana (Destana), Pemdes Sidorejo tetap melakukan simulasi evakuasi mandiri guna mengantisipasi ketika bencana banjir luapan air Sungai Bengawan Solo datang dan mulai merendam permukiman warga.
Dengan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, agenda simulasi evakuasi mandiri yang diikuti ratusan warga tersebut, digelar selama dua hari.
“Acaranya dua hari mulai Senin sampai Selasa, kebetulan Desa Sidorejo ditunjuk BNPB sebagai salah satu desa yang mendapat program simulasi evakuasi mandiri dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana 2023,” kata Kepala Desa Sidorejo, Abdul Khamid.
Tim Destana Sidorejo, lanjut Hamid, memiliki personil sebanyak 15 orang. Mereka memiliki beberapa tugas, mulai dari membuat skenario hingga menjalankan serangkaian upaya penanggulangan bencana, seperti memberikan peringatan dini melalui sirine, melakukan koordinasi tim untuk mengevakuasi warga terdampak ke posko yang telah dipersiapkan.
“Sirine dibunyikan di Masjid Desa, Tim Destana Sidorejo juga sudah memiliki sistem peringatan dini, kalau sudah ada perencanaan dini berarti ada proses evakuasi, karena sudah punya relawan, nantinya warga dievakuasi ke posko yang telah disediakan,” terang dia.
Load more