Gresik, tvOnenews.com - Progras proyek pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik mendapatkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau langsung lokasi proyek smelter milik PT Freeport di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Selasa sore (20/6).
Dalam tinjauan yang dilaksanakan bersama beberapa orang menteri terkait tersebut, Presiden Jokowi dan rombongan menyempatkan melihat secara langsung proyek pembangunan smelter dari dekat, usai meresmikan groundbreaking pabrik foil tembaga milik PT Hailiang Nova Material Indonesia yang juga terletak di KEK Gresik.
"Alhamdulillah, sudah selesai lebih dari 72 persen seperti yang sekarang kita lihat. Saya harapkan semuanya (proses pembangunan), selesai sebelum Mei 2024," ujar Jokowi kepada awak media, usai melihat progres pembangunan smelter di KEK Gresik, Selasa sore.
Jokowi juga menjelaskan, jika nantinya progres smelter milik PT Freeport Indonesia tersebut rampung dikerjakan dan mulai beroperasi, maka akan banyak menunjang produksi konsentrat tembaga dalam negeri. Sebab selama ini, konsentrat lebih banyak diekspor ketimbang diolah dalam negeri lantaran sarana kurang memadai.
"Di sini (smelter) memiliki kapasitas memproduksi konsentrat 1,7 juta ton per tahun, yang akan menghasilkan katoda tembaga kurang lebih 600.000 ton per tahun," kata Jokowi.
Lebih lanjut Presiden Jokowi juga mengungkapkan kepada awak media, jika harapan mengenai adanya keterikatan antara smelter yang bakal berdiri nantinya, dengan beberapa tempat produksi barang tambang lain di Indonesia. Sehingga dapat menjadikan nilai tambah, bagi barang yang hendak dipasarkan atau diekspor ke luar negeri.
"Inilah yang tadi saya katakan, yang harus diintegrasikan dengan nikel, yang ada di Sulawesi. Dengan bauksit yang ada di Bintan dan Kalimantan Barat. Ini kan baru satu, dua turunan. Nanti kalau sampai ada ratusan, ribuan, itu yang nanti akan membuat negara kita maju," jelas Jokowi.
Pada kesempatan yang sama Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia Tony Wenas menambahkan, Presiden Jokowi memberikan apresiasi setelah melihat seluruh proses dan progres yang sedang berlangsung dalam pembangunan smelter. Di mana menurut Tony, Presiden Jokowi juga berharap proses pembangunan dapat dilakukan lebih cepat dari target.
"Beliau (Presiden) mengapresiasi bila prosesnya sudah 72,5 persen dan beliau juga berharap agar bisa selesai tepat pada waktunya, atau bahkan bisa lebih cepat dari Bulan Mei 2024," ujar Tony.
Sesuai rencana, jelas Tony, proyek pembangunan smelter dijadwalkan rampung pada Mei 2024. Kendati demikian, smelter baru akan beroperasi secara penuh pada Bulan Desember 2024, dikarenakan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan.
"Arahan dari Pak Presiden juga, bahwa ini menjadi salah satu faktor dalam menciptakan ekosistem elektrikal di dalam negeri," ucap Tony.
Adapun pada kunjungannya kali ini, Presiden Jokowi turut di dampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta Menteri Investasi Indonesia dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (KBKPM) Bahlil Lahadalia. (mhb/gol)
Load more