Gresik, tvOnenews.com - Penemuan bangkai mesin baling-baling pesawat yang diduga merupakan bangkai pesawat sisa peninggalan perang dunia ke-2, yang saat ini masih diamankan di kawasan Kampung Nelayan, Dusun Karang Tumpuk, Desa Campurejo, Kabupaten Gresik, hingga saat ini masih didalami petugas. Untuk sementara, bangkai mesin pesawat beserta baling-baling disimpan rapi oleh nelayan di balai nelayan setempat, Kamis(27/7).
Sementara itu Nafik, Ketua Rukun Nelayan, Dusun Karang Tumpuk, Desa Campurejo, Panceng, Gresik mengatakan, jika kronologis ditemukannya bangkai baling-baling pesawat bermula saat dirinya sedang mencari ikan dengan menebarkan jaringnya di tengah lautan. Dirinya semula tidak mengira jika niatnya mencari ikan malah menemukan besi tua yang ukurannya lebih besar dari mesin kapal miliknya.
"Tidak tahu, saya mengira itu kayu atau besi biasa. Semakin ditarik semakin berat. Sampai akhirnya saya minta bantuan kepada kapal lain itu membantu ikut membawa," kata Nafik saat ditemui sejumlah awak media di lokasi Kampung Nelayan Campurrejo.
Masih menurut Nafik, butuh sebanyak tiga kapal untuk membantu menarik bangkai mesin pesawat sampai ke daratan. Bahkan imbas dari penarikan bangkai pesawat beserta baling-balingnya tersebut, jaring yang biasanya digunakan melaut mengalami jebol alias rusak parah.
"Ya sudah tidak bisa digunakan jaringnya. Kalau dibilang rugi ya rugi. Tidak dapat ikan malah dapat bangkai besi. Akhirnya pulang tidak membawa apa-apa," tuturnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, pascapenemuan bangkai pesawat, Amudi, Kades Campurejo menyatakan jika dugaan sementara bangkai mesin pesawat beserta baling-baling yang ditemukan warganya merupakan bangkai peninggalan zaman sisa sisa perang dunia ke dua. Kendati demikian kebenarannya masih didalami oleh petugas.
"Dugaan sementara bangkai pesawat perang dunia, karena beberapa bulan lalu ditemukan kerangka pesawat di Lamongan. Kemungkinan juga satu rangkaian," tegas Kades.
Kades Amudi pun berharap kepada pemerintah daerah, agar nelayan yang menemukan diberikan apresiasi. Apalagi yang ditemukan merupakan benda yang bersejarah yang nantinya dapat untuk menambah koleksi di musium.
"Imbauan untuk bupati, ada penghargaan bagi nelayan. Jerih payah nelayan harus diapresiasi," tutup Amudi. (mhb/far)
Load more