Surabaya, tvOnenews.com - Ratusan siswa-siswi Madrasah Ibtidahiyah Mulia Surabaya menggelar dagangan jajanan tradisional di aula sekolah. Hal ini untuk melatih jiwa kewirausahaan mereka sejak usia dini. Selain itu, para siswa juga mementaskan seni tari tradisional dari sejumlah daerah di Nusantara, sebagai implementasi pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Bak suasana pasar yang riuh, aula sekolah Madrasah Ibtidahiyah Mulia Surabaya disulap menjadi tempat ajang transaksi jual beli panganan dan minuman. Ya, sejumlah siswa secara berkelompok menggelar dagangan berjualan jajanan dan minuman tradisional dan kekinian.
Berbagai makanan jajanan dan minuman tradisional dijual di sini, dengan harga mulai seribu rupiah hingga lima rupiah. Para siswa dan wali murid pun menyerbu membeli jajanan ini dengan menggunakan kupon sebagai pengganti uang untuk bertransansi.
“Alhamdulillah, jualan saya banyak yang laku. Yang dijual jajanannya beragam, ada es cao, wingko, perut ayam, onde-onde, minuman, es sinom,” ungkap siswi kelas 6, Safira Husnul Khotimah.
“Semuanya saya jual seharga tiga ribu rupiah. Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini karena saya bisa belajar lebih banyak, baik dalam berjualan maupun berhitung uang,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, kupon dengan nominal seribu rupiah digunakan sebagai alat pembayaran untuk transaksi jual beli dan mengajarkan siswa tentang transaksi bisnis dan pengelolaan keuangan.
“Acara ini bertujuan melatih anak-anak dalam kewirausahaan, mempersiapkan mereka untuk masa depan dengan jiwa entrepreneur yang kuat,” ungkap Umi Sarofah, Kepala Sekolah MI Mulia.
Selain menggelar dagangan jajanan tradisional, para siswa juga menggelar kegiatan seni budaya, dengan mementaskan tari tradisonal dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya para pemain, siswa yang menonton juga diwajibkan mengenakan busana adat Nusantara. Hal ini dilakukan sebagai implementasi pelajaran projek penguatan profil pelajar pancasila atau P-5.
“Alhamdulillah, hari ini kami bersama siswa siswi mengikuti kegiatan anak-anak Puncak Project Penguatan Profil Belajar Pancasila atau P5. Ini adalah salah satu kegiatan puncak dari kurikulum Merdeka,” papar Umi Sarofah.
“Kami memperkenalkan kepada anak-anak budaya nasional dan kewirausahaan. Mereka mempelajari bagaimana berjualan dan berbisnis dengan menggunakan kupon sebagai alat pembayaran,” terangnya.
Kegiatan ini, kata Umi Sarofah, memberikan pembelajaran yang luar biasa bagi mereka. Mereka akan tumbuh dengan rasa kepedulian, toleransi, dan saling menghormati budaya-budaya besar di Indonesia.
“Ini juga menanamkan jiwa entrepreneur kepada mereka, yang akan membuka peluang pekerjaan dan bisnis di masa depan,” imbuh Umi Sarofah.
Diharapkan dengan kegiatan ini, para siswa bisa memahami pentingnya pendidikan kewirausahaan, seni dan budaya dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada anak-anak sejak usia dini, sehingga kelak di masa Indonesia emas 2045 mendatang mereka siap secara mental untuk bersaing dengan negara lain. (msi/gol)
Load more