"Harusnya pemerintah memberikan tanggapan terhadap situasi ini dengan mengambil langkah untuk mengendalikan harga beras dan meringankan beban ekonomi bagi warga," ungkap Utami.
Sementara itu, masyarakat Nganjuk tetap berharap agar situasi ini dapat segera ditangani dan harga beras kembali stabil sehingga kebutuhan pokok mereka dapat terpenuhi tanpa harus mengorbankan kebutuhan lainnya.
"Iya, kalau bisa diturunkan dan distabilkan harganya agar masyarakat seperti saya dapat terpenuhi tanpa harus mengorbankan kebutuhan lainnya," jelas Yayuk.
''Apalagi, di tengah situasi seperti ini, selain mendekati bulan puasa ramadhan juga mendekati musim masuk sekolah anak didik baru, juga kebutuhan bahan pokok lainnya ikut naik harganya, seperti cabai sekarang mencapai 80 ribu per kilogram dan tomat sekarang 20 ribu per kilogram," ujar Yayuk.
"Kalau terus seperti ini, Pemerintah tidak bisa mengendalikan harga, apa jadinya ibu rumah tangga seperti saya ini. Suami penghasilan kerjanya pas-pasan, harga kebutuhan pokok naik, anak masuk ke jenjang sekolah lebih tinggi. Ini akan berdampak buruk bagi warga," keluh Yayuk. (kso/hen)
Load more