Jombang, tvOnenews.com - Kebikjakan baru tarif impor pemerintah Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Indonesia mengakibatkan pelaku UMKM yang memproduksi kerajinan manik-manik di Jombang, tarik nafas.
Sebab jika ekspor ke Amerika Serikat terus dilakukan berdampak pada menipisnya keuntungan bahkan hingga mengalami kerugian. Kini barang-barang yamng telah siap dikirim terpaksa ditumpuk menunggu kondisi stabil dengan perundingan baru Amerika Serikat-Indonesia.
"Kalau tetap mengirim kesana, mengurangi keuntungan kita, atau bahkan bisa mengalami kerugian, sehingga terus dipending pengirimannya ke Amerika Serikat," ujar Suloso, salah satu perajin manik-manik Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Jombang, Jumat (18/4).
Selain Suloso, puluhan perajin manik-manik Desa Plumbon Gambang juga terdampak kebijakan pemerintah Amerika Serikat tersebut. Sebab negara tersebut merupakan salah satiu tujuan ekspor manik-manik yang telah berlangsung cukup lama.
"Ya memang masih banyak negara yang mengimpor manik-manik kita, tetapi Amerika Serikat juga cukup besar impornya. Untungnya, ekspor ke sejumlah negara di Afrika serta sejumlah negara di Asia masih lancar," kata Nur Wakid, perajin manik-manik yang lain.
Ekspor ke Amerika Serikat menurut Suloso, sebenarnya tidak besar, tetapi rutin dan selama ini bisa diandalkan. Ekspor manik-manik yang dilakukan Suloso selama ini, antara 50 hingga 70 kilogram manik-manik dengan nilai sekitar 50 hingga 100 juta rupiah.
"Setiap kali ada permintaan langsung kita kirim. Jadi tidak berpatokan pada waktu sebulan, dua bulan atau tiga bulan," tambah Suloso.
Load more