Surabaya, Jawa Timur - Ratusan pengungsi dari Afghanistan menggelar demo di depan kantor Gubenur di Jalan Pahlawan Surabaya. Warga Afghanistan yang mengaku sudah berada di Indonesia selama 12 tahun ini meminta kejelasan nasib dan menuntut dikirim ke negara ketiga.
Pantauan di lokasi, para pengungsi warga Afghanistan berdemo dengan dikawal ketat sejumlah aparat dari kepolisian. Selama beraksi mereka menggelar orasi dan meneriakkan yel-yel serta memajang sejumlah poster.
Mohamad Ali (35), salah satu peserta demo mengatakan, ia dan teman-teman sesama pengungsi meminta kejelasan nasib kepada Gubenur Jatim. Sebab selama 12 tahun ini nasib mereka terkatung-katung di Indonesia.
Kita di sini selama 12 tahun tinggalnya di Puspa Agro, Jemundo, dan Sidoarjo. Ini demo kita buka pertama kali. Kita pernah demo seperti ini di kantor gubernur, balai kota, di Konjen Amerika, dan Australia tapi tidak ada yang peduli,” tutur Ali dalam orasinya, Selasa (24/05/2022).
“Kita minta tolong dari pemerintah Indonesia dari Pemprov Jatim kita minta tolong sampaikan suara kita ke atas ke UNHCR yang menanggung nasib kita,” imbuh Ali.
Dalam tuntutan ini, lanjut Ali, mereka tidak meminta apa-apa selain selain segera mengirimkan para pengungsi ke negara pihak ketiga yang mau menerima. Negara tersebut ini antara lain Australia, Amerika Serikat, dan Kanada.
“Tuntutan kita segera dipindah ke negara pihak ketiga seperti Amerika, Australia, atau Kanada. Karena kita di sini hanya transit. Tapi ternyata kita di sini sudah 12 tahun penuh ketidakjelasan," tegas Ali.
Menurut Ali, selama di tempat pengungsian selama 12 tahun, banyak di antara teman-temannya meninggal karena sakit dan bunuh diri. Hal itu lantaran mereka mengalami depresi. Sebab selama di Indonesia, mereka dilarang beraktivitas seperti bekerja atau berkegiatan lainnya.
"Kita di pengungsian tidak boleh bekerja atau lainnya. Kita hanya disuruh makan tidur saja selama 12 tahun ini. Saat ini kami ada 279 orang dari Afganistan yang tinggal Puspa Agro, Sidoarjo. Jadi kami mohon bantu kami untuk segera dipindah ke negara pihak ketiga di mana pun yang mau menerima kita," tandas Ali. (zaz/act)
Load more