Ngawi, Jawa Timur - Khawatir akan tertular penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, puluhan kendaraan pengangkut sapi dari luar daerah yang akan dijual di pasar hewan Ngawi, langsung ditolak dan dikembalikan ke daerah asal.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko saat turun langsung ke pasar hewan Ngawi yang berada di Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi.
Langkah ini terpaksa dilakukan hanya untuk sementara waktu hingga wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berakhir. Tujuannya selain untuk mengantisipasi PMK masuk Ngawi juga sebagai bentuk upaya jaminan pemerintah kepada peternak Ngawi, agar sapinya aman bebas dari PMK.
“Kita menyadari penyebaran penyakit mulut dan kuku ini memang sangat luar biasa, maka yang kita lakukan saat ini adalah sebagai bentuk antisipasi bagaimana ternak yang untuk kepentingan konsumsi utamanya maupun ternak yang diperjual belikan di pasar Ngawi ini bebas dari penyakit tersebut,” kata Dwi, orang nomor 2 di Kabupaten Ngawi.
Lanjutnya, langkah ini bukan hanya semata-mata kita membatasi tapi kita juga memberikan garansi dan perlindungan terhadap peternak kita yang ada di kabupaten Ngawi.
Rata-rata pedagang sapi yang membawa sekaligus sapi mereka yang dikembalikan ke daerah asal adalah dari Magetan, Madiun, Ponorogo, Nganjuk dan Bojonegoro. Semua sapinya diperiksa terlebih dahulu kesehatanya dan langsung diputar balik.
Load more