Kotawaringin Timur, Kalteng - Memasuki pekan kedua, kondisi banjir yang melanda wilayah utara atau pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), semakin parah. Sejumlah desa dilaporkan hampir seluruh bangunan yang ada di sana terendam. Salah satunya seperti Desa Hanjalipan, Kecamatan Kotabesi.
"Di desa ini hanya ada 6 buah rumah yang tidak terendam, sementara rumah lainnya, termasuk bangunan rumah ibadah, postu dan sekolah, semuanya terendam. Total keseluruhan bangunan ada sebanyak 314 buah," terang Camat Kotabesi, Gusti Mukafi, Rabu (14/9/2022).
Saat ini ketinggian air bahkan sudah mencapai antara 1,5 meter hingga 2 meter. Ada kemungkinan kondisi ini bisa semakin bertambah parah, mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih terus terjadi dalam 2 hari terakhir ini.
Keadaan ini semakin diperparah dengan letak geografis Desa Hanjalipan yang berada di pertemuan 2 sungai besar, yaitu Sungai Mentaya dan Sungai Tualan.
"Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini sungai tualan airnya sudah meluap. Belasan desa di wilayah hulu juga kebanjiran. Sementara kondisi pasang surut sungai Mentaya justru membuat air menjadi tertahan disekitar desa Hanjalipan ini," kata Mukafi.
Sementara, meski kondisi banjir di desa Hanjalipan semakin parah, namun masih belum ada satupun warga yang mengungsi. Mereka tetap bertahan di dalam rumah, meski rumahnya terendam dan air sudah masuk ke dalam rumah.
Untuk bisa bertahan didalam rumah, para warga mendirikan apar-apar atau panggung di dalam rumah, untuk beraktivitas dan meletakan harta benda mereka agar tidak terendam airĀ
Load more