Konawe, tvOnenews.com - Sebuah Bendungan Ameroro yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mengalami longsor.
"Yang mengalami longsor lokal itu berada di lokasi sisi kiri bangunan Spillway jauh dari tugu bendungan yang viral itu. Area sisi kiri ini memang masih dalam proses pekerjaan galian untuk struktur pondasi Spillway tersebut jadi belum sampai pekerjaan strukturnya," kata Herdi, Kepala Proyek PT. Hutama Karya, saat ditemui di lokasi, Kamis (14/9/2023).
Herdi Setiwan selaku pihak kontraktor mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/9) kemarin. Pihaknya mengklaim jika beton yang longsor itu berada di sisi kiri bangunan Spillway atau jauh dari bangunan bendungan utama. Saat itu terjadi pekerjaan galian untuk struktur pondasi dinding Spillway tersebut.
Meski demikian, pihaknya juga tak menapik dan mengakui longsor itu terjadi akibat buruknya kondisi bebatuan di lokasi yang diperparah dengan musim penghujan yang terjadi pada beberapa hari terakhir.
"Kita sudah identifikasi itu memang karena kondisi batuan di area ini memang jelek dan faktor lainnya karena daerah ini sempat diguyur hujan deras pada dua hari lalu," ungkapnya.
Lebih lanjut Herdi menjelaskan dengan metode yang dikerjakan selama ini pihaknya telah mengantisipasi dengan menggunakan pelapis supaya pekerjaan itu dilakukan dengan menjamin keselamatan pekerja.
"Kita sudah kerja sesuai tahapannya, jadi ini bukan gagal kontruksi," tambahnya.
Saat ini pihak kontraktor maupun Balai Wilayah Sungai telah melakukan pembenahan termasuk mengantisipasi adanya peristiwa berulang. Masyarakat juga diminta untuk tidak khawatir dan panik.
"Kami minta sama masyarakat untuk tetap tetang dan tidak panik karena semua ini sudah ada kajiannya baik disisi kualitas kerja dan keselamatan bahkan pasca bendungan ini selesai," pungkasnya.
Diketahui Bendungan Ameroro tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang menelan anggaran sekitar Rp 1,5 triliun, yang meliputi paket pertama senilai Rp 910,136 miliar dan paket dua mencapai Rp 518 miliar. Proyek nasional ini melibatkan kontraktor pelaksana paket 1 yakni PT Wijaya Karya. Sedangkan, paket 2 dikerjakan kontraktor pelaksana PT Hutama Karya.
Bendungan Ameroro memiliki tinggi 82 meter dengan panjang 324 meter dan lebar 12 meter. Kapasitas tampungnya sebesar 54,53 juta m3 dengan luas genangan 244,06 hektare. (emr/mtr)
Load more