Aceh Tengah, tvonenews.com - Tolak hymne Aceh dinyanyikan pada acara pemerintahan, puluhan mahasiswa menggeruduk Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah. Dalam Aksinya para mahasiswa meminta lembaga pemerintah yang telah menyayikan lagu hymne Aceh untuk meminta maaf karena telah melukai adat Gayo yang mana memiliki hymne bangsanya sendiri.
Selain meminta lembaga pemerintah untuk meminta maaf, para mahasiwa juga menuding Majelis Adat Gayo tidak bekerja maksimal sehingga tidak mampu menjaga adat Gayo.
Afdhalal Gifari Munthe, Korlap Aksi mengatakan, ada beberapa tuntutan aksi yang mereka sampaikan yakni, menolak lagu hymne Aceh dinyayikan di Tanah Gayo, karena Gayo memiliki hymne sendiri, meminta lembaga pemerintah yang telah menyayikan lagu hymne Aceh untuk minta maaf serta melakukan evaluasi terhadap Majelis Adat Gayo yang dianggap tidak mampu menjaga adat Gayo.
"Kita minta lembaga pemerintah yang telah menyayikan hymne Aceh untuk minta maaf, karena telah melanggar hukum ada Gayo," kata Afdhalal, Kamis,(16/5/2024).
Lanjut Afdhalal, pihaknya semakin kecewa, sebab dalam setiap acara seremoni pemerintahan di Kabupaten Aceh Tengah, bahkan hymne Gayo tidak pernah dinyayikan. "Kami minta hymne Gayo dan pakaian adat harus diterapkan pada setiap acara pemerintah hingga ke sekolah- sekolah," tegasnya.
Dari pantauan tim tvOnenews, aksi mahasiswa nyaris ricuh, setelah sempat saling dorong dengan pihak kepolisian Polres Aceh Tengah, setelah para mahasiswa mencoba masuk ke dalam gedung dewan setempat. Usai membakar ban bekas para mahasiwa membubarkan diri, dengan janji akan kembali mengelar aksi.
"Jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami akan kembali," pungkasnya. (kha/wna)
Load more