Tapanuli Selatan, Sumatera Utara - Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar KSDA Sumut, Ir Irzal Azhar, M.Si, Minggu (24/4/2022) dalam siaran persnya menjelaskan kronologi serta penanganan konflik warga Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan dengan Harimau Sumatera.
Berawal pada Jumat (22/4/2022) sekitar pukul 18.30 WIB, Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui seksi konservasi wilayah V Sipirok pada Bidang KSDA, wilayah III Padangsidimpuan mendapat laporan dari Komandan Rayon Militer
(Danramil) Batang Toru tentang adanya Harimau Sumatera (Panthera tigris
Sumatera) yang terjerat di Dusun Pardomuan, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara
bersama dengan lembaga mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Center (YOSL-OIC) segera menuju lokasi dan tiba pada pukul 01.30 WIB dengan membawa kandang transit dan serta peralatan senjata.
Setibanya di lokasi, tim melakukan koordinasi dengan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batang Toru, Danramil Batang Toru, Camat Angkola Sangkunur, pemilik jerat beserta masyarakat Desa Batu Godang.
Menurut keterangan masyarakat, harimau tersebut terjerat pertama sekali
diketahui pada Jumat (22 /4/2022) sekitar pukul 11.00 WIB, kemudian saat dicek ulang pada pukul 16.00 WIB, posisi harimau yang terjerat telah berpindah tempat sejauh 200 meter dengan keadaan jerat sling terlilit di kaki yang disangkutkan pada batang pohon.
Mengingat kondisi cuaca dan mempertimbangkan keselamatan tim
akhirnya disepakati dengan Muspika dan masyarakat, tim melakukan
pengecekan ke lokasi keesokan harinya, Sabtu (23/4/2022) pukul 07.00 WIB, tim menuju lokasi dengan berjalan kaki sejauh 2 Km dan tiba pada pukul 09.00 WIB.
"Di lokasi tim menemukan seekor Harimau Sumatera yang terjerat dengan kondisi kaki terlilit tali sling dan dalam keadaan lemas dan rencana evakuasi akan dilakukan dengan cara ditembak bius,” jelas Irzal Azhar.
Pada pukul 23.30 WIB, drh. Anhar tiba di lokasi, kemudian dilakukan diskusi
dengan melibatkan Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Camat
Angkola Sangkunur, Kapolsek Batangtoru, Koramil Siais, YOSL-OIC, Yayasan Scorpion, aparat desa serta masyarakat desa dan disepakati evakuasi akan dilakukan pada Minggu pagi.
"Di mana pada Minggu (24 /4/2022) sekitar pukul 04.45 WIB, tim dan dokter hewan melakukan persiapan serta pengecekan senjata bius, hingga pada pukul 06.40 WIB, tim tiba di lokasi harimau terjerat, kemudian drh. Anhar melakukan pembiusan dengan cara
menembak pada pukul 07.05 WIB tembakan bius mengenai badan (tubuh) harimau,” lanjutnya.
Namun tanpa diduga harimau tiba-tiba langsung menyerang drh. Anhar yang
mengakibatkan luka di bagian lengan sebelah kiri, usai menyerang harimau kemudian ia lari menjauh. Melihat kondisi drh. Anhar, tim evakuasi langsung melakukan penanganan dan pertolongan serta segera mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Padangsidimpuan untuk mendapatkan perawatan.
"Selanjutnya Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan bersama-sama dengan Camat Angkola Sangkunur, Kapolsek Batangtoru, mewakili Danramil Siais, Kepala desa, YOSL-OIC, dan Yayasan SCORPION menyampaikan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat, antara lain agar 3 hari ke depan warga tidak melakukan aktivitas apapun di kebun, tetap waspada dan dalam melakukan aktifitas di luar rumah tidak sendiri melainkan secara berkelompok dan minimal 5 orang,” terang Irzal.
Masyarakat pun diimbau segera melaporkan dan memberikan informasi kepada petugas terkait, bila melihat adanya tanda-tanda keberadaan harimau tersebut.
"Untuk penanganan berikutnya, Balai Besar KSDA Sumatera Utara akan melakukan pemasangan perangkap di sekitar lokasi kejadian, dan melakukan patroli rutin serta pendampingan terhadap masyarakat sampai situasi kembali kondusif,” tutupnya. (Dho/Nof)
Load more