Bantul, tvOnenews.com - Hampir tidak pernah ditemukannya layar tancap saat ini mendorong Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar pemutaran film layar tancap di taman FSMR ISI, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Dies ISI ke XXXIX, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta
Pemutaran film layar tancap yang memutar karya-karya mahasiswa dan mitra yang pernah mendapatkan prestasi atau penghargaan di ajang festival film tersebut diharapkan dapat memberikan angin segar pada perkembangan insan kreatif film di Indonesia.
Rektor ISI Yogyakarta, Timbul Raharjo mengatakan, pemutaran film yang bertajuk "Layar Tancap Sewonderland" memberikan warna baru dalam dunia akademik karena biasanya pemutaran film diselenggarakan di ruang Audio Visual Gedung Dekanat FSMR ISI Yogyakarta, namun saat ini pemuaran film dilakukan di haaman terbuka Gedung Rektorat Lama.
"Pemutaran yang diadakan di luar ruangan selain untuk menjaring penonton dan warga masyarakat yang lebih luas, hal ini juga untuk memasyarakatkan industri perfilman pada masyarakat agar lebih mencintai produksi film dalam negeri," ungkap Timbul Raharjo, Jumat ( 7/7)
Timbul Raharjo berharap agar karya- karya pameran dan penayangan dari para dosen, mahasiswa, dan alumni Fakultas Seni Media Rekam, Program Studi Fotografi, Televisi dan Film, serta Animasi dapat mengungkapkan semangat kreatif dalam berbagai karya kontemporer fotografi, program televisi, film pendek, video art, film, desain karakter, concept art, game, dan film animasi dalam dimensi teknologi baru.
Ratusan warga Sewon Bantul dan sekitarnya antusias menyaksikan pemutaran film layar tancap ini.
Sementara itu, Pembantu Rektor I Irwandi menambahkan, FSMR ISI Yogyakarta menyelenggarakan Pembukaan Pameran dan Penayangan Karya Seni Media Rekam, bertajuk “Accelerate, Create, Innovate!" dengan tema "Seni Media Rekam untuk Akselerasi SDM Kreatif & Inovatif".
Tidak hanya pemutaran film saja, kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 7 hingga 13 Juli 2023 di Galeri Pandeng FSMR ISI Yogyakarta, serta penayangan virtual melalui website galeripandeng.isi.ac.id dan platform rangkai.id.
"Diharapkan proses berkesenian di lingkungan FSMR dan ISI Yogyakarta dapat semakin berkembang menyesuaikan peradaban zaman," papar Koordinator FSMR dan Ketua Dies, Agustinus Dwi Nugroho.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa pameran dan penayangan karya seni media rekam ini merupakan wujud apresiasi terhadap karya-karya kreatif, inspiratif, dan inovatif dari mahasiswa serta dosen di lingkungan Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
"Karya yang ditampilkan meliputi karya fotografi, program televisi, film pendek, film dokumenter, desain karakter, concept art, serta film animasi yang menantang batas-batas konvensional. Setiap karya yang dipamerkan di sini menceritakan kisah unik, menghadirkan perspektif baru, dan memperkaya khazanah seni media rekam," ujarnya.
Integrasi seni media rekam dalam proses pembelajaran dan pengembangan keilmuan, imbuh Dwi Nugroho, dapat membantu individu untuk mengembangkan pemikiran inovasi, dan keterampilan pemecahan masalah yang kreatif, serta meningkatkan kemampuan mereka untuk mengomunikasikan ide-ide kompleks secara efektif.
"Kegiatan ini juga berusaha menjembatani program pembelajaran dan pengembangan untuk mengakselerasi sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif," pungkas Dwi Nugroho. (Ssn/Ard)
Load more