"Kalau orang yang sudah mampu ya saya harapkan beli di pasar. Namun karena banyak warga yang kurang mampu, kita akomodir dengan bekerja sama dengan pak lurah dan pak dukuh supaya sasarannya tepat," katanya.
"Dengan operasi pasar di padukuhan-padukuhan ini diharapkan nanti minyak goreng di Kabupaten Sleman tidak langka," imbuhnya.
Kustini juga meminta masyarakat bijak dalam berbelanja dengan tidak melakukan panic buying.
"Kepada semua masyarakat di Kabupaten Sleman gak usah panic buying karena Insya Allah minyak goreng tetap ada, tidak kekurangan apabila kita tidak panic buying," harapnya.
Sri Hadiyati (47) warga Sidoluhur, Godean merasa senang karena mendapat minyak goreng dengan harga murah. Dalam sepekan ia bisa menghabiskan sekitar satu liter minyak goreng.
"Bagi saya ibu rumah tangga merasa senang jadi harga minyak itu gak naik turun. Di pasar ada tapi harganya melambung. 600 ml harganya Rp14 ribu, kalau terakhir yang satu liter Rp20 ribu," ungkapnya. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more