Yogyakarta, DIY - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta dalam sepekan ini masih cukup tinggi berupa erupsi efusif.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada Level III (Siaga).
"Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah dan tinggi 100 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada tanggal 6 Juni 2022 pukul 06.35 WIB," jelasnya.
Sementara, pada Minggu ini guguran lava teramati sebanyak 75 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 m. Pada kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah. Untuk kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.551.000 meter kubik, dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik." ungkap Budi.
Dari data seismogram dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 84 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 283 kali gempa Fase Banyak (MP), 2 kali gempa Low Frekuensi (LF), 666 kali gempa Guguran (RF), 23 kali gempa Hembusan (DG), dan 9 kali.gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ungkapnya.
Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.029,745 meter hingga 4.029,820 meter dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.844,321 meter hingga 3.844,390 meter. Baseline GPS Klatakan-Plawangan berkisar pada 6.164,05 meter hingga 6.164,07 meter.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso juga menyebutkan bahwa deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 1,5 cm/hari.
Sedangkan itu pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 21 mm/jam selama 35 menit di Pos Ngepos pada tanggal 8 Juni 2022. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran
di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. BPPTKG mengatakan untuk para pemangku kepentingan seperti pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.
BPPTKG juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nur/dan)
Load more