Jakarta, tvOnenews.com - Mahalnya harga beras diperkirakan terus berlanjut dalam setahun ke depan. Proyeksi berlanjutya El Nino hingga Kuartal II-2024 yang akan berganti dengan La Nina di akhir tahun, berpotensi menghambat produksi beras di negara negara eksportir seperti Thailand, India, dan China.
Dalam laporan terbarunya, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menyebutkan fenomena El Nino dan La Nina akan membuat curah hujan terbatas di kawasan negara produsen dan ekportir beras selama periode 2023 - 2024.
"Untuk mengurangi dampak (kekeringan) pada hasil panen, beberapa negara diperkirakan akan memangkas kawasan tanam. Di Thailand, petani sudah diminta untuk mengurangi penanaman beras untuk menghemat air di tengah rendahnya curah hujan," jelas Ekonom ADB Albert Park, Kamis(11/4/2024).
Selain itu, berlanjutnya larangan ekspor beras oleh India, diperkirakan akan terus mendorong naknya harga beras di 2024.
Ancaman kenaikan harga beras ini diperkirakan akan menekan perekonomian, terutama dari sisi inflasi di kawasan Asia yang diperkirakan akan tetap tinggi di level 3,2 persen di 2024, dan 3,0 persen di 2025.
Selain akibat harga beras, kenaikan biaya pengapalan global akibat serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan kekeringan di Terusan Panama, kemungkinan juga dapat menambah inflasi di Asia.
Tertinggi Dalam 15 Tahun
Load more