EDENA Umumkan Ekspansi ke Bursa Global Top 5, Siap Guncang Pasar Aset Digital Dunia!
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com — EDENA Capital Nusantara, operator bursa Security Token Offering (STO) yang sedang mencuri perhatian dunia finansial, resmi mengumumkan ekspansi besar ke bursa global top 5. Langkah ini menandai momentum penting dalam strategi global EDENA setelah listing perdana di BingX yang dijadwalkan berlangsung pada 31 Oktober 2025.
Dalam pernyataannya, Wook Lee, CEO EDENA Capital Nusantara, mengatakan bahwa dua tahap listing — di BingX dan bursa global top 5 — merupakan bukti kuatnya kepercayaan pasar internasional terhadap model bisnis EDENA yang berfokus pada tokenisasi aset riil.
“Listing berturut-turut di BingX, diikuti segera oleh bursa nasional dominan di Asia Tenggara dan bursa global top 5 pada November, menunjukkan kepercayaan institusional terhadap pendekatan revolusioner EDENA,” ujar Wook Lee dalam keterangan resmi, Selasa (29/10/2025).
Menurutnya, ekspansi ini akan memperluas akses pengguna global terhadap produk STO EDENA, membuka peluang transaksi lintas batas yang lebih efisien, dan mendorong demokratisasi investasi aset riil di seluruh dunia.
Langkah Ekspansi Bursa EDENA
EDENA telah menyiapkan rencana ekspansi bertahap untuk memperkuat kehadirannya di pasar internasional:
-
31 Oktober 2025: Listing perdana di BingX
-
November 2025: Ekspansi ke bursa nasional utama Asia Tenggara dan bursa global top 5 (nama bursa akan segera diumumkan)
-
Kuartal I 2026: Rangkaian listing tambahan di beberapa bursa global tingkat atas
Langkah bertahap ini memperkuat posisi EDENA sebagai penghubung antara keuangan tradisional dan blockchain, dengan visi menjadikan aset riil lebih mudah diakses oleh investor ritel maupun institusional.
Tokenisasi Aset Riil Bernilai Triliunan Dolar
EDENA menjadi operator STO multi-yurisdiksi pertama dengan kemitraan lintas pemerintah di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Fokus utama perusahaan adalah tokenisasi aset riil premium, seperti kredit karbon dari Indonesia serta real estat bernilai tinggi di Mesir.
Indonesia dipilih sebagai pusat STO Asia Tenggara karena potensinya sebagai salah satu pasar kredit karbon terbesar di dunia, sementara Mesir menjadi pintu masuk untuk kawasan MENA dan Afrika melalui kemitraan dengan BEK Group yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Ibrahim Mahlab. Portofolio awal kerja sama tersebut telah mencapai US$250 juta.
Load more