Raup Cuan Rp200 Juta Sekali Panen, Berkat Budidaya Pisang Kekinian

Gresik, Jawa Timur- Mencoba bangkit dari keterpurukan akibat dampak wabah Covid-19, sejumlah petani wilayah utara Kabupaten Gresik, melakukan jihad ekonomi dengan berinovasi melakukan budidaya pisang kekinian, yakni pisang cavendish di lahan kosong seluas 1,2 hektar yang sebelumnya tidak produktif.

Kini berkat dua ribu batang pohon pisang kekinian dan dengan memanfaatkan pupuk organik produksi sendiri (produksi lokal), para petani mampu meraup cuan hingga Rp200 juta pada panen perdana di Dusun Serah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.

"Ini merupakan bentuk nyata jihad ekonomi petani di Gresik untuk membantu kebangkitan ekonomi Kabupaten Gresik khususnya dan Indonesia pada umumnya setelah sempat terpuruk akibat pandemi," kata Rokib, salah satu petani pisang kekinian.

Dikatakan Rokib, keuntungan besar yang didapat para petani bukannya tanpa hitungan. Saat ini harga pisang cavendish di tingkat petani cukup mahal. Dihargai minimal Rp100 ribu per tandan. Nah, jika sekali panen ada seribu lebih pohon pisang yang ditanam, maka keuntungan petani bisa mencapai ratusan juta rupiah.

"Uniknya lagi kan, pisang yang kami panen itu harganya semakin mahal jika kulitnya semakin kinclong (glowing), " tegasnya sambil tersenyum bahagia.

Rokib menuturkan, budidaya pisang kekinian jenis cavendish sangat mudah, selain tahan terhadap serangan hama, komoditas buah tropis itu mulai banyak diminati pasar lokal maupun mancanegara, karena rasanya yang lezat dan mengandung banyak nutrisi untuk kesehatan tubuh.

Sementara itu, Dahlan Anwar Salam, produsen pupuk organik rojo koyo manunggal menyatakan, pisang yang bisa dipanen pada bulan ke delapan usai tanam itu bisa menghasilkan buah yang besar, lezat dan berkualitas jika pemupukannya seimbang.