Samarinda, Kaltim - China merealisasikan investasi ke Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai 60,25 juta dolar AS atau setara dengan Rp864,61 miliar pada triwulan III 2022, sehingga negara ini menempati posisi pertama dalam investasi Penanaman Modal Asing (PMA).
Investasi dari China senilai itu memberikan kontribusi sebesar 19,6 persen, sementara proyek yang dikerjakan sebanyak 11 paket yang tersebar pada sejumlah kabupaten/kota di Kaltim.
Sedangkan Singapura menduduki posisi ke-2 dengan investasi 49,7 juta dolar atau setara dengan Rp713,31 miliar atau 16,17 persen dari total investasi yang masuk ke Kaltim, untuk 109 proyek. Sementara Korea Selatan berada di posisi ketiga dengan nilai 49,45 juta dolar atau setara Rp709,67 miliar untuk 9 proyek.
Berdasarkan sektor usaha, katanya, maka subsektor pertambangan mendapatkan investasi terbesar 142,79 juta dolar, setara dengan Rp2,08 triliun, atau sebesar 46,46 persen dari keseluruhan realisasi PMA. Subsektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar adalah industri mineral non-logam ( 42,55 juta dolar) dan kehutanan (21,04 juta dolar).
"Secara keseluruhan terdapat 8 subsektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terhadap nilai investasi PMA pada triwulan III 2022, kemudian ada 25 negara yang berinvestasi ke Kaltim untuk 18 subsektor lapangan usaha itu," katanya.
Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja, subsektor pertambangan mampu menyerap 1.179 tenaga kerja (38,47 persen), serta tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan menyerap 1.039 tenaga kerja (33,85 persen).
Load more