Jakarta, tvOnenews.com – Rupiah hari ini, Rabu (25/1/2023), dibuka turun 42 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.930 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya: Rp14.888 per dolar AS.
Kurs rupiah hari ini yang ditransaksikan antar bank di Jakarta melemah tipis seiring dengan tingginya permintaan obligasi pemerintah Indonesia.
"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas," ujar Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong pada Rabu (25/1/2023) dikutip Antara.
Lukman menilai sentimen rupiah masih sangat positif. Ini tercermin dari tingginya permintaan obligasi pemerintah Indonesia sehingga membawa imbal hasil obligasi 10 tahun ke level terendah sejak Maret 2022 yang mana saat ini berada di level 6,62 persen.
Tingginya permintaan obligasi pemerintah Indonesia dipengaruhi sentimen positif investor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid di tengah perlambatan dan resesi global.
Utamanya, pergerakan rupiah juga didukung revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang akan menguatkan rupiah ke depannya dalam jangka panjang.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing masuk bersih sebesar Rp14,8 triliun pada periode 16-19 Januari 2023 yang mayoritas masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Lalu, premi risiko investasi (Credit Default Swap/CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 87,21 basis poin per 19 Januari 2023 dari 86,08 basis poin per 13 Januari 2023.
Lukman berpendapat investor diperkirakan masih akan menunggu rilis data penting Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat kuartal IV 2022 dan inflasi Indeks Harga Belanja Konsumsi Perorangan (Personal Consumption Expenditures/PCE).
Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi bergerak di kisaran Rp14.800 hingga Rp15.000 per dolar AS.
Pada Selasa (24/1/2023), rupiah ditutup naik tajam 188 poin atau 1,24 persen ke posisi Rp14.888 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya: Rp15.075 per dolar AS pada Jumat (20/1/2023). (ant/nsi)
Load more