Merawat Tradisi di Tengah Pandemi

Pangandaran, Jawa Barat - Ada yang berbeda dengan acara tradisi Hajat Laut di Pangandaran, Jawa Barat. Di masa pandemi Covid-19, warga bersama nelayan setempat tahun ini kembali menggelar tradisi nenek moyang "Hajat Laut" meski dengan keterbatasan.

"Hajat Laut" merupakan tradisi nenek moyang yang selalu diperingati setiap tahun oleh warga pesisir pantai selatan terutama oleh masyarakat Kabupaten Pangandaran. Hajat Laut, utamanya di daerah pantai selatan Jawa digelar setiap bulan Muharam pada Kamis Wage menjelang Jumat Kliwon. 

Dongdang, wadah sesaji yang berisikan berbagai jenis makanan, seperti satu ekor ayam hidup dan buah-buahan digiring warga dari bibir pantai lalu naik perahu dan dilarung atau dibuang di tengah laut pada Jumat (27/8) kemarin. 

Biasanya Dongdang berisi satu kepala sapi namun kini digantikan oleh satu ekor ayam hidup.

Selama prosesi kirab Dongdang yang biasanya selalu dipadati oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara di bibir pantai, kini hanya disaksikan oleh warga dan nelayan serta tokoh adat setempat saja.

“Di tengah Pandemi ini, kami masih berupaya melakukan tradisi peninggalan leluhur meski itu dengan segala keterbatasan,” ujar Edi Rusmiadi, tokoh masyarakat Pangandaran kepada tvonenews.com.

Usai larung Dongdang ke tengah laut, tradisi dilanjutkan dengan makan dan berdoa bersama di bibir pantai. Berbagai penganan makanan khas Pangandaran dibawa masing-masing oleh warga dari rumah mereka. Masyarakat Pangandaran berharap, masa pandemi Covid-19 segera berlalu agar aktivitas pariwisata kembali bergeliat.

“Hajat laut merupakan ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas semua anugerah yang diberikan berupa laut dan isinya, kami juga berharap pandemi Covid-19 bisa segera berlalu,” tambah Edi.

Sejak PPKM darurat hingga PPKM level 3 ini, pemerintah Kabupaten Pangandaran masih membatasi seluruh kegiatan wisata. Obyek wisata pun tampak sepi pengunjung. Sejumlah persyaratan ketat protokol kesehatan diterapkan di semua obyek wisata, hotel dan restoran. (Aditya Tri Wahyudi/ito)