LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi
Sumber :
  • (Pexels

Waspada! Pengaruhi Risiko Kerusakan Paru Pada Pasien PascaCOVID-19

Covid-19 merupakan penyakit yang utamanya menyerang saluran pernapasan. Jika seseorang sudah terinfeksi, bagaimana dampaknya terhadap sistem pernapasan?

Rabu, 23 Maret 2022 - 13:01 WIB

Jakarta - Covid-19 merupakan penyakit yang utamanya menyerang saluran pernapasan. Untuk menghindarinya, protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan melakukan vaksinasi harus diterapkan. Jika seseorang sudah terinfeksi, bagaimana dampaknya terhadap sistem pernapasan?

Dokter spesialis paru dan pernapasan, dr. Amira Anwar, Sp.P, FAPSR, dari Ikatan Dokter Indonesia menjelaskan, infeksi Covid-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang, atau berat.

Gejala klinis utama pada Covid-19 di antaranya adalah demam, sesak, lemas, nyeri otot, serta diare. Setiap pasien dapat mempunyai gejala yang berbeda. Pada kasus yang berat, dapat juga terjadi perburukan yang cepat sehingga menyebabkan kegagalan pernapasan, kelainan metabolik lainnya, gangguan sistem koagulasi (pembekuan darah), hingga terjadinya badai sitokin yang dapat merusak organ dalam tubuh.

Terapi penanganan yang dilakukan pada pasien Covid-19 disesuaikan dengan gejala dan hasil pemeriksaan dari pasien itu sendiri. Pada gejala ringan, pasien dapat diberikan vitamin dan obat-obatan sesuai gejala. Sedangkan pada gejala sedang dan berat, pasien akan diberikan obat antivirus dan obat lain sesuai dari hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lain oleh dokter.

Virus SARS-COV2 penyebab Covid-19 dapat menyerang dua belah paru, saat saturasi oksigen menurun drastis yang disebabkan oleh inflamasi yang parah. Pada kondisi ini, paru-paru akan terisi banyak cairan, dahak, dan sel. Hal inilah yang mengakibatkan kerusakan pada dinding kantung udara paru-paru sehingga membuat pasien sesak napas dan mengalami pneumonia parah atau acute respiratory distress syndrome (ARDS). Pasien dengan kondisi ini membutuhkan alat bantu napas menggunakan ventilator akibat terjadinya gagal pernapasan.

Pada kasus pneumonia biasa, kebanyakan orang dapat sembuh tanpa adanya kerusakan paru-paru yang bertahan lama. Hal ini berbeda dengan pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19, yang bisa berkembang menjadi pneumonia parah.

"Bahkan setelah penyakit berlalu, cedera paru-paru akibat Covid-19 dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membaik," kata Amira, dikutip dari keterangan resmi, Rabu.

Kesehatan paru pada pasien pascaCovid-19
Karena utamanya menyerang paru, Covid-19 kerap mengakibatkan jaringan parut atau kerusakan pada paru. Cedera pada paru inilah yang kemudian menyebabkan pasien pascaCovid-19 dapat mengalami gejala atau gangguan pernapasan (pneumonia) yang menetap selama 4-12 minggu setelah terinfeksi Covid-19. Bahkan pada beberapa pasien, dapat pula terjadi gejala pascaCovid-19 kronis sampai lebih dari 12 minggu.

Selain mengobati orang yang tengah terinfeksi, saat ini tenaga kesehatan juga menghadapi gejala-gejala pascaCovid-19. Tak hanya pada seseorang yang sebelumnya bergejala berat saja, gejala-gejala pascaCovid-19 ini juga banyak dialami oleh seseorang yang pada saat terinfeksi hanya bergejala ringan, bahkan tanpa gejala apapun.

Gejala pascaCovid-19 yang dimaksud antara lain batuk berdahak/kering, sesak napas, keterbatasan aktivitas, lekas lelah, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, perubahan rasa dan penciuman, perubahan mood, nyeri dada, tenggorokan sakit, serta adanya kelainan pada hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Gejala yang paling banyak dikeluhkan adalah batuk serta hilangnya indra perasa dan penciuman sekitar 32 persen.

Untuk menegakkan diagnosis gejala pascaCovid-19 atau "long covid", penyintas Covid-19 disarankan untuk berkonsultasi ke dokter dan melakukan beberapa pemeriksaan seperti tes PCR ulang, pemeriksaan darah, radiologi, rekam jantung, dan pemeriksaan uji fungsi paru. Pemeriksaan ini berguna untuk membantu menegakkan diagnosis, guna menangani gejala-gejala pascaCovid-19 yang masih dirasakan.

Amira memaparkan tiga aktor yang mempengaruhi risiko kerusakan paru pada pasien pascaCovid-19. Pertama, tingkat keparahan penyakit. Apakah pasien mengalami gejala ringan, sedang, atau berat ketika terinfeksi Covid-19. Pasien dengan gejala ringan cenderung lebih jarang memiliki cedera/parut yang bertahan lama di jaringan paru

Kedua, kondisi kesehatan. Apakah pasien memiliki penyakit komorbid seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau penyakit jantung yang dapat meningkatkan risiko penyakit bertambah parah. Orang yang berusia lanjut juga lebih rentan mengalami kasus Covid-19 yang parah. Hal ini terkait dengan jaringan paru yang sudah mengalami penuaan (degeneratif) sehingga kondisinya lebih tidak fleksibel jika dibandingkan dengan jaringan paru pada seseorang yang berusia lebih muda.

Ketiga, tindakan pengobatan. Pemulihan pasien dan kesehatan paru-paru jangka panjang akan bergantung pada jenis perawatan apa yang mereka dapatkan, dan seberapa cepat pengobatan dilakukan. Pada pasien dengan gejala berat, perawatan yang tepat selama di rumah sakit dapat meminimalkan kerusakan paru-paru.

"Ada 6 kelompok yang rentan terhadap post Covid-19 syndrome, yaitu jenis kelamin perempuan, usia di atas 50 tahun, memiliki lebih dari lima gejala ketika terinfeksi, etnis kulit putih, mempunyai komorbid, dan obesitas," tutur dia.

Biasanya pasien dengan sindrom pernapasan pascaCovid-19 diberi dua jenis terapi, yakni terapi farmakologis lewat obat-obatan yang diberikan sesuai gejala untuk mengurangi batuk dan sesak, juga diberi vitamin. Terapi kedua adalah non-farmakologis seperti rehabilitasi paru, terapi oksigen, psikoterapi, olahraga sesuai kemampuan dan nutrisi.

"Karenanya, pasien sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter dan melakukan evaluasi pada satu, tiga, dan enam bulan selepas dinyatakan sembuh dari Covid-19," katanya.

Tips meminimalkan kerusakan paru
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan paru-paru. Pertama, hindari kemungkinan terpapar virus dengan menerapkan 5M, yakni menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Apalagi jika Anda memiliki penyakit komorbid. Seseorang dengan komorbid sebaiknya sebisa mungkin mengelola dengan baik masalah kesehatannya. Jaga kadar gula darah agar tetap terkontrol, rutin meminum obat apabila ada masalah jantung, dan lain sebagainya.

Kedua, jalani gaya hidup sehat dengan pola makan tepat dan konsumsi air yang cukup. Tetap konsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh dan imunitas secara keseluruhan. Hidrasi yang tepat dapat mempertahankan volume darah dan selaput lendir yang sehat dalam sistem pernapasan. Hal ini dapat membantu tubuh melawan infeksi dan kerusakan jaringan dengan lebih baik.

Selain itu, hindari merokok, rokok elektrik, atau paparan terhadap asap rokok dan polusi udara. Lakukan vaksinasi Covid-19 dan lengkapi hingga vaksin penguat untuk semakin memperkuat imunitas.

Covid-19 lebih banyak menyebabkan kelainan di paru. Bahkan, gejala yang dirasakan dapat menetap pada masa pascaCovid-19. Virus penyebab Covid-19 juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ lain yaitu jantung, ginjal, sistem saraf, dan kelainan pada darah. Pemulihannya bisa jadi tidak sebentar.

"Oleh karena itu, konsultasi setelah terinfeksi Covid-19 sangat diperlukan, terutama pada pasien-pasien yang memiliki komorbid, agar para penyintas Covid-19 dapat kembali pulih sepenuhnya dan melakukan aktivitasnya kembali seperti semula." (Ant/mii)

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Segini Gaji yang Bakal Dibayarkan Red Sparks Usai Perpanjang Kontrak Megawati Hangestri untuk Liga Korea Musim Depan

Segini Gaji yang Bakal Dibayarkan Red Sparks Usai Perpanjang Kontrak Megawati Hangestri untuk Liga Korea Musim Depan

Megawati Hangestri bakal menerima kenaikan gaji yang cukup signifikan setelah Red Sparks memutuskan untuk memperpanjang kontraknya di Liga Korea musim depan.
Tak Hanya Preman, Mantan Orang Nomor 1 di Jakarta ini Juga Pernah Duel dengan Hercules, Berikut 5 Sosok Lawannya

Tak Hanya Preman, Mantan Orang Nomor 1 di Jakarta ini Juga Pernah Duel dengan Hercules, Berikut 5 Sosok Lawannya

Mantan preman legendaris, Hercules kerap menjadi pembicaraan publik. Pria bernama Rosario de Marshall ini ditakuti oleh banyak orang. Berikut 5 sosok lawannya
Buat Merinding! Isi Percakapan Pembunuhan Wanita dalam Koper: Aku Takut...

Buat Merinding! Isi Percakapan Pembunuhan Wanita dalam Koper: Aku Takut...

Belakangan ini publik dibuat merinding mendengar isi percakapan korban wanita yang dibunuh dalam koper dengan tersangka. Mirisnya, dipercakapan itu membahas
Banyak Taman di Jakarta Dijadikan Tempat Mesum, Legislator Desak Heru Budi Turun Tangan

Banyak Taman di Jakarta Dijadikan Tempat Mesum, Legislator Desak Heru Budi Turun Tangan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) kerap dijadikan tempat prostitusi. Seperti di Hutan Kota UKI jadi sarang kaum LGBT dan Tubagus Angke banyak warung remang-remang.
Catat Waktunya! Seleksi CPNS di Sekolah Kedinasan dan CASN Mulai di Bulan-bulan Ini

Catat Waktunya! Seleksi CPNS di Sekolah Kedinasan dan CASN Mulai di Bulan-bulan Ini

Pemerintah akan mulai membuka tahapan seleksi CPNS di sekolah kedinasan dan CASN di seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah pada bulan-bulan ini.
Megatron Is Back! Bukan Cuma Berkat Penampilan Gemilang Musim Lalu, Ternyata Kontrak Megawati Hangestri Diperpanjang Karena...

Megatron Is Back! Bukan Cuma Berkat Penampilan Gemilang Musim Lalu, Ternyata Kontrak Megawati Hangestri Diperpanjang Karena...

Bintang Voli Indonesia, Megawati Hangestri akhirnya secara resmi akan kembali bermain di Liga Voli Korea dengan Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks musim depan.
Trending
Timnas Indonesia U-23 kalah, Shin Tae-yong Terima Kabar Pahit Jelang Laga Playoff Olimpiade Paris Kontra Guinea

Timnas Indonesia U-23 kalah, Shin Tae-yong Terima Kabar Pahit Jelang Laga Playoff Olimpiade Paris Kontra Guinea

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, menerima kabar pahit jelang pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea.
Media Asing Ini Tiba-tiba Bilang Timnas Indonesia U23 Kacaukan Piala Asia U23 2024 dan Harus Dihukum gara-gara...

Media Asing Ini Tiba-tiba Bilang Timnas Indonesia U23 Kacaukan Piala Asia U23 2024 dan Harus Dihukum gara-gara...

Tiba-tiba saja media asing asal Vietnam memberikan komentar tajam tentang Timnas Indonesia U23 yang dianggap mengacaukan Piala Asia U23 2024 dan layak dihukum.
Erick Thohir Sudah Sindir Halus, Marselino Ferdinan Harusnya Sadar Timnas Indonesia U-23 Bukan Main 2 Orang Saja

Erick Thohir Sudah Sindir Halus, Marselino Ferdinan Harusnya Sadar Timnas Indonesia U-23 Bukan Main 2 Orang Saja

Timnas Indonesia U-23 menyelesaikan Piala Asia U-23 di urutan keempat setelah kalah dari Irak. 
Reaksi FIFA usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Irak U-23, Nathan Tjoe-A-On Ikut Disinggung

Reaksi FIFA usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Irak U-23, Nathan Tjoe-A-On Ikut Disinggung

FIFA ikut memberitakan kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Irak U-23 pada duel perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Shin Tae-yong Ngamuk di Piala Asia U-23 2024, Netizen Korea Selatan Menilai Kalau Timnas Indonesia U-23…

Shin Tae-yong Ngamuk di Piala Asia U-23 2024, Netizen Korea Selatan Menilai Kalau Timnas Indonesia U-23…

suporter Korea Selatan melihat VAR laga Timnas Indonesia U-23 lawan Uzbekistan. Shin Tae-yong ngamuk jelang laga hadapi Irak menjadi berita Bola terpopuler
Timnas Indonesia U-23 Dapatkan Amunisi Baru Sebelum Hadapi Guinea dalam Duel Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 Dapatkan Amunisi Baru Sebelum Hadapi Guinea dalam Duel Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 bakal mendapatkan amunisi baru sebelum hadapi Guinea dalam duel playoff Olimpiade Paris 2024 yang akan digelar Kamis (9/5) mendatang.
Shin Tae-yong Bongkar Biang Kekalahan Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23, Sinyal Butuh Banyak Pemain Keturunan?

Shin Tae-yong Bongkar Biang Kekalahan Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23, Sinyal Butuh Banyak Pemain Keturunan?

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menilai perbedaan kedalaman skuad jadi faktor kunci kemenangan Irak di perebutan juara ketiga Piala Asia U-23 2024.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Perempuan Bicara
21:00 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Telusur
Selengkapnya