tvOnenews.com, Kesehatan - Pada beberapa kasus, reaksi alergi dapat muncul setelah mengonsumsi bawang putih. Meskipun kasus demikian sangat jarang terjadi.
Bawang putih sudah umum menjadi bahan penyedap dalam masakan. Namun ada sebagian orang yang justru memiliki pantangan mengonsumsi bawang putih. Selain karena kebutuhan pengobatan, bisa jadi karena akan muncul reaksi alergi.
Melansir dari laman HelloSehat, alergi bawang putih cukup jarang terjadi dan belum ada data statistik akurat mengenai kondisi ini.
Freepik/goffkein
Diketahui, alergi ini disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang terlihat mengancam masuk ke dalam tubuh. Faktornya bisa terjadi karena bawang putih mengandung enzim alliin lyase yang diduga salah dikenali sebagai ancaman oleh sistem kekebalan tubuh.
Pada akhirnya, sistem imun menyerang balik dan memproduksi antibodi terhadap enzim yang ada di bawang putih sehingga serangkaian gejala alergi pun muncul.
Pada dasarnya, gejala alergi bawang putih tidak berbeda jauh dengan gejala alergi makanan lainnya.
Ciri-ciri alergi ini biasanya muncul beberapa menit setelah konsumsi atau terpapar makanan tersebut. Namun, terkadang butuh waktu hingga dua jam hingga reaksi alergi terlihat.
Sebagaimana dikutip dari laman HelloSehat, ragam gejala alergi ini yang perlu kamu waspadai, antara lain:
Pengobatan alergi makanan, termasuk bawang putih, yang terbaik adalah menghindari pemicunya dengan cara sebagai berikut.
Jika kamu salah satu yang mengalami gejala serupa, kasus alergi bawang putih atau alergi rempah yang ringan biasanya dapat diobati dengan antihistamin. Oleh sebab itu, selalu sediakan antihistamin, terutama saat bepergian.
Bila reaksi alerginya cukup serius, dokter mungkin akan menyuntikkan epinefrin untuk mengobati gejala anafilaktik. Jika memungkinkan, latih teman atau anggota keluarga Anda pertolongan pertama saat alergi.
Freepik/8photo
Meski menyebabkan alergi bagi sebagian orang, bawang putih juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, diantaranya sebagai berikut:
1. Membantu menurunkan tekanan darah atau hipertensi
Dalam 12 percobaan yang diikuti oleh 550 individu dengan hipertensi, mereka mengonsumsi suplemen bawang putih selama 3 bulan.
Hasilnya, mereka berhasil menurunkan tekanan darah sistolik sekitar 8 poin dan tekanan darah diastolik sebesar 5,5 poin, yang dinilai setara dengan obat tekanan darah.
2. Bantu turunkan kolesterol
Sebuah meta analisis dan tinjauan studi yang diterbitkan pada Mei 2018 di Medicine menyimpulkan, mengonsumsi suplemen bawang putih efektif menurunkan kolesterol total dan kadar kolesterol LDL (jahat) yang tinggi. Di mana keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
3. Mengurangi pembekuan darah
Satu lagi manfaat bawang putih untuk kesehatan jantung. Senyawa dalam bawang putih telah terbukti mampu mengurangi kekentalan trombosit dan memiliki sifat anti pembekuan darah.
4. Bantu atasi peradangan
Para ilmuwan percaya bahwa peradangan kronis adalah biang kerok di balik beberapa penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker dan radang sendi. Demikian menurut Harvard Health Publishing. Di sisi lain, bawang putih mampu menghambat aktivitas protein inflamasi tertentu.
5. Mendukung fungsi kekebalan tubuh
Meskipun belum ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa bawang putih mampu mencegah atau mengobati flu biasa, namun bawang putih berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh dalam beberapa cara.
Allicin, salah satu bahan kimia dalam bawang putih, memiliki sifat antibakteri. Selain itu, para ilmuwan juga percaya bahwa bawang putih memiliki sifat antivirus yang bekerja dalam dua cara.
Yakni, menghalangi masuknya virus ke dalam sel dan dengan memperkuat respons imun sehingga dapat secara efektif melawan penyerang potensial. Hal-hal itulah yang dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh. (Mzn)
Load more