LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Uya Kuya
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Hal Brutal Dialami 20 WNI yang Disekap di Myanmar, Mereka Beri Kesaksian ke Uya Kuya: Tangan Diborgol Sambil Dipukuli

Artis Uya Kuya mengundang 10 orang dari 20 orang yang sempat menjadi korban penipuan kerja atau korban human trafficking di Myanmar beberapa waktu yang lalu.

Sabtu, 10 Juni 2023 - 16:57 WIB

tvOnenews.com – Artis Uya Kuya mengundang 10 orang dari 20 orang yang sempat menjadi korban penipuan kerja atau korban human trafficking di Myanmar beberapa waktu yang lalu.

Lewat sebuah tayangan yang diunggah di kanal Youtube resmi Uya Kuya Tv, ada sebanyak 20 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) menjadi korban penyekapan di Myanmar. 

Disebutkan kalau mereka ternyata dipaksa untuk bekerja sebagai scammer atau penipu.

Diundang oleh Uya Kuya, salah satu korban mengatakan kalau dirinya ditawari oleh seseorang yang dikenalnya untuk bekerja di Thailand sebagai operator marketing online dengan iming iming gaji yang besar.

Baca Juga :

“Saya ikut program ke Mekkah itu ke Saudi cuma setahun nunggu, ketika owner nawarin langsung saya kerja di Thailand sebagai operator marketing online dengan gaji yang menurut saya besar. Yang nawarin itu bukan orang yang baru saya kenal,” kata salah satu korban.

“Awalnya saya curiga cuma saya kan banyak nanya. Saya nanya ke kakak ipar, lalu ke Anita dan itu mereka itu tetap kekeh ‘udah tenang aja aman, nanti Anda bisa kerja terus ada jaminan kesehatan’,” ujar seorang TKW.

“Ini benar di Thailand? Terus keluarlah nama daerah Mae Sot (perbatasan Thailand dan Myanmar), tapi gak pernah disebutkan kalau kita akan ke Myanmar,” sambungnya.

Namun saat sampai ternyata mereka tidak dibawa ke Thailand melainkan ke perbatasan antara Thailand dan Myanmar dimana mereka terkejut melihat banyak tentara membawa senjata.

“Pas di perbatasan dijaga sama tentara bersenjata dan kok sampai dikawal ketat begini,” kata korban.

Diceritakan bahwa mereka diperintah untuk membuat akun media sosial yang nantinya digunakan untuk menipu secara daring.

“Kita disuruh buat akun sosial media Facebook, Instagram dari baru. Nanti itu yang awal-awal kita membentuk sendiri, pas tim Indonesia sudah datang kita disuruh fokus ke Twitter. Itu follower udah disiapin jadi akunnya kita cuma ganti foto profil, ganti nama,” ungkap seorang korban.

Merasa tidak menyukai pekerjaan yang dilakukan serta berbabagi perlakuakn yang mereka dapatkan dari leader yang menjadi atasan mereka. Beberapa dari mereka pun berkumpul untuk memberontak dan menolak untuk bekerja.

Namun sayang aksi mogok kerja itu malah membuat atasan mereka murka dan justru melakukan penyiksaan kepada orang-orang yang memberontak dan mogok kerja.

"Jadi intinya ketika manajemen tanya ke kita kenapa mogok dan sempet juga bingung sampai akhirnya mereka curiga-curiga ternyata mereka sudah tahu itu masalah berita viral dan sampai akhirnya ketahuan siapa provokatornya," kata salah satu korban.

Hal tersebut pun membuat mereka semakin marah dan justru menyiksa beberapa orang yang dianggap sebagai provokator dari mogok kerja yang terjadi.

"Jadi itu akhirnya membuat mereka tuh makin marah gitu sama kita, ada beberapa dari teman kita yang disiksa," sambungnya

Dikatakan kalau penyiksaan yang dilakukan berupa dipukul, setrum sampai mengalami luka-luka di badan oleh atasan mereka.

"Nggak pandang bulu di sana itu, nggak ada pria atau wanita ketika lu ngelakuin salah ya lu dihantam gitu. Kita nggak punya kuasa di sana," lanjutnya.

Bahkan beberapa diantara mereka ada yang hingga disekap dan dipukuli dengan kondisi tangan di borgol.

"Intinya disekap, disiksa sempet ada yang dijual juga 4 orang, tanpa alat komunikasi buat ancem kita-kita. Benar-benar disiksa gitu sampai ada darah-darah luka robek segala macam, di pukul pake besi, bambu, merek posisinya diborgol dan dipukuli saat diborgol gitu," ujarnya.

Diketahui pihak Bareskrim sudah berhasil membebaskan 20 WNI yang menjadi korban penipuan kerja di Myanmar, dimana saat ini mereka sudah bisa bebas dan dua tersangka sudah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian. (akg)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Akhirnya Koo Hee-jin Jujur? Mulai Umbar Alasan Minta Megawati Hangestri Dipertahankan, Tak Disangka Semua Agar Megatron... 

Akhirnya Koo Hee-jin Jujur? Mulai Umbar Alasan Minta Megawati Hangestri Dipertahankan, Tak Disangka Semua Agar Megatron... 

Pelatih dari klub Daejeon Red Sparks, Ko Hee-jin, akhirnya mengungkapkan rencananya musim depan untuk dua pemain asingnya Megawati Hangestri dan Vanja Bukilic.
Mengerikan, Seorang Imam Mushala di Kedoya Ditikam saat Sedang Ambil Wudhu hingga Tewas

Mengerikan, Seorang Imam Mushala di Kedoya Ditikam saat Sedang Ambil Wudhu hingga Tewas

Terjadi pembunuhan terhadap seorang imam mushola di daerah Kedoya, Jakarta Barat. Diketahui, imam mushola tersebut ditikam orang tak dikenal saat sedang wudhu.
Kabar Baik, Para Santri Pesantren bakal Dapat Beasiswa Non Degree selama 4-6 Bulan dari Kemenag

Kabar Baik, Para Santri Pesantren bakal Dapat Beasiswa Non Degree selama 4-6 Bulan dari Kemenag

Kemenag mempersiapkan program beasiswa non-degree untuk para santri pesantren selama 4-6 bulan sebagai bentuk upaya peningkatan kompetensi era dunia digital.
Usai Dibela JK di Persidangan, Karen Agustiawan: Kita Membawa Fakta!

Usai Dibela JK di Persidangan, Karen Agustiawan: Kita Membawa Fakta!

Terdakwa kasus korupsi pembelian liquefied natural gas eks Dirut Pertamina, Galaila Karen Agustiawan mengatakan persidangan hari ini pihaknya ungkapkan fakta
Dua Kabupaten di Sulsel Akan Diwarnai Dengan Pendaftar Perseorangan pada Pilkada 2024

Dua Kabupaten di Sulsel Akan Diwarnai Dengan Pendaftar Perseorangan pada Pilkada 2024

Dua kabupaten memenuhi syarat dalam mengajukan pendaftar calon perseorangan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, yakni Kepulauan Selayar dan Pinrang.
PDIP Buka Suara soal Usulan Money Politic Dilegalkan di Pemilu dan Pilkada

PDIP Buka Suara soal Usulan Money Politic Dilegalkan di Pemilu dan Pilkada

PDIP buka suara ihwal anggota dewan dari partainya yang mengusulkan agar praktik politik uang atau money politic di Pemilu dan Pilkada dilegalkan.
Trending
Ayah Vina Sebut Anaknya Belum Bisa Masuk ke Pintu Karena Behel, Rambut Sambung dan Softlens: Setelah Semua Dicabut Dia Bisa Masuk

Ayah Vina Sebut Anaknya Belum Bisa Masuk ke Pintu Karena Behel, Rambut Sambung dan Softlens: Setelah Semua Dicabut Dia Bisa Masuk

Ayah Vina menyebut anaknya belum bisa masuk ke dalam pintu. Ayah Vina mengetahui hal ini ketika Vina merasuki Linda.
Pantas Como 1907 Tolak Datangkan Thom Haye, Tak Disangka Ternyata Pemain Incarannya Berlabel Kelas Dunia

Pantas Como 1907 Tolak Datangkan Thom Haye, Tak Disangka Ternyata Pemain Incarannya Berlabel Kelas Dunia

Pantas gelandang Timnas Indonesia Thom Haye tak dilirik, Como 1907 ternyata menargetkan pemain kelas dunia di bursa transfer musim panas.
Bukan Shin Tae-yong, Sosok Tak Asing Bagi Timnas Indonesia Ini Justru Akui Dapat Tawaran Latih Korea Selatan

Bukan Shin Tae-yong, Sosok Tak Asing Bagi Timnas Indonesia Ini Justru Akui Dapat Tawaran Latih Korea Selatan

Kontrak Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia sedianya selesai pada Desember 2023 lalu. 
Terungkap Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah 8 Tahun Berlalu Masih Berkeliaran, Polda Jabar Sebut Ciri-cirinya

Terungkap Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah 8 Tahun Berlalu Masih Berkeliaran, Polda Jabar Sebut Ciri-cirinya

Sosok Pegi alias Perong tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky masih berkeliaran sejak tahun 2016 silam. Polda Jabar pun mengungkapkan ciri-cirinya dan
Tukang Sate Bak 'Malaikat Petunjuk' Pembunuhan Vina Cirebon, Berani Bongkar Markas Pelaku yang Sedang Tepar Pesta Miras  Vina: Sebelum 7 Hari, Vina, pembunuhan, pemerkosaan

Tukang Sate Bak 'Malaikat Petunjuk' Pembunuhan Vina Cirebon, Berani Bongkar Markas Pelaku yang Sedang Tepar Pesta Miras Vina: Sebelum 7 Hari, Vina, pembunuhan, pemerkosaan

Kisah Vina yang menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh geng motor di Cirebon pada 2016 silam kembali menjadi pembicaraan hangat.
Legenda Thailand Blak-blakan Sebut Program Naturalisasi Timnas Indonesia Tak akan Sukses

Legenda Thailand Blak-blakan Sebut Program Naturalisasi Timnas Indonesia Tak akan Sukses

Pelatih asal Thailand, Witthaya Laohakul menilai kesuksesan Timnas Indonesia dalam beberapa turnamen terakhir tidak akan bertahan lama.
Hotman Paris Turun Gunung Beri Petunjuk soal Lokasi Persembunyiaan Egy Otak Pelaku Pembunuhan Vina di Cirebon: Mohon Pak Kapolda..

Hotman Paris Turun Gunung Beri Petunjuk soal Lokasi Persembunyiaan Egy Otak Pelaku Pembunuhan Vina di Cirebon: Mohon Pak Kapolda..

Pengacara Hotman Paris Hutapea turun gunung mengawal kasus pembunuhan Vina di Cirebon yang terjadi delapan tahun lalu pada tahun 2016 yang kembali mencuat ke permukaan setelah diangkat ke layar lebar dengan judul Vina: Sebelum 7 Hari.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang
Selengkapnya