Semarang, Jawa Tengah - Lekker Paimo. Pertama dengar namanya akan terbayang, ini warung lekker kecil tepi jalan. Abis namanya Paimo sih. Tapi nggak salah juga, karena warung kue lekker ini memang kecil bahkan jualannya pakai gerobak di pinggir jalan. Tepatnya di depan SMA Kolese Loyola, Jalan Karanganyar Kota Semarang.
Meski simpel, tapi Lekker Paimo ini sudah jadi kuliner legendaris di Semarang. Pembelinya sampai antri 'semrinthil'. Dari orang kantoran hingga generasi milenial.
Kenapa begitu?
Pak Paimo, pemilik warung, bersama istrinya mulai buka usaha lekker ini sudah sejak lama, saat ia masih muda. Karena bukanya di depan sekolahan, maka yang beli waktu itu kebanyakan ya anak SMA. Sekolah elite lagi. Tak heran jika lekker Paimo cepat menyebar dari mulut ke mulut terutama anak muda.
Paimo pun kadang dapat permintaan bikin lekker tapi yang isiannya tak begitu-begitu saja. Dari sini Paimo kemudian membuat lekker dengan variasi topping yang istimewa.
"Kalau dulu topingnya cuma coklat pisang tok. Trus kita tambahi toping keju, telur, sosis, kornet, ikan tuna, dan lain-lain. Lha ora luar kota kalau dolan ke Semarang kan penasaran trus ke sini coba lekker sesuai selera mereka," jelas Paimo.
Meski makanan sederhana, namun di tangan Paimo Lekker jadi kuliner idola kawula muda. Itu karena topingnya yang tumpah-tumpah saking banyak dan tebalnya.
"Kalau lekkernya sih ya sama saja. Ukurannya ya bundar segitu. Tapi topingnya saya kasih banyak lah. Nanti harga kan menyesuaikan dan pembeli paham soal itu," jelasnya.
Kue lekker pada intinya terbuat dari adonan tepung agak kental yang dituang dan diputar pakai wajan panas. Lalu diputar hingga mengering rata. Baru di atasnya dikasih toping.
Lalu mengapa lekker Paimo bisa melambung cepat?
"Itu bukan karena saya. Tapi karena yang beli itu pada moto dan mideo. Trus muncul di media sosial. Ya terus viral. Ya terima kasih. Tapi dudu karepku lho ya. Saya kan mung bikin dan jualan," ungkapnya.
Ia menambahkan, yang paling laris saat ini lekker dengan isian jagung manis yang ditaburi daging tuna dan leleran mozarella.
"Ada juga sosis kombinasi telur dan aneka sayuran plus saos. Malah ada yang minta dibikinkan dobel," katanya.
Soal harga menyesuaikan toping. Semakin mahal bahan topingnya ya semakin besar pula harganya.
"Yang paling murah ya yang original meses sama pisang. Cuma beberapa ribuan. Tapi kalau sudah topingnya yang pakai macem-macem itu ya sampai ada yang 25 ribu," jelas Paimo.
Pengen coba? Monggo gas ya gaes!
(Teguh Joko Sutrisno)
Load more