Kotawaringin Timur, Kalteng - Menjelang malam pergantian tahun, pedagang jagung musiman mulai bermunculan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Para pedagang jagung tersebut berharap, kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini kasusnya sudah mulai melandai di daerahnya itu, akan mendatangkan keuntungan pada mereka.
"Alhamdulillah sepertinya tahun ini penjualannya cukup menjanjikan. Semoga lebih banyak lagi jagung manis jualan kami yang laku," kata Karsum, salah seorang pedagang jagung di Jalan Pemuda, Sampit, Kamis (30/12/2021).
Karsum mengaku, selama dua hari berjualan diakuinya sudah mulai terlihat perkembangannya. Bahkan jagung yang sudah dijualnya hampir sebanyak dua pikap atau sekitar 3.000 bonggol, dengan harga antara Rp3.000 hingga Rp4.000 per bonggol.
Jagung dagangan ini merupakan tanamannya sendiri di kebun, dan ia sengaja menanam dengan memperhitungkan waktu panen pada saat menjelang tahun baru.
Ada juga sebagian pembeli yang mereka membeli jagung langsung dalam jumlah yang banyak dan kemudian jagung itu mereka jual kembali.
"Tentunya untuk mereka yang mau jual kembali itu saya kasih diskon. Ya, hitung-hitung bagi-bagi rezekilah, mumpung penjualan jagung lagi bagus," ujar lelaki yang mengaku berasal dari Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
Dirinya dan pedagang lain yang kebanyakan tetangganya satu desa, optimistis penjualan jagung menjelang tahun baru ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Mungkin dengan terkendalinya pandemi seperti sekarang ini, masyarakat tak ragu lagi membeli jagung untuk dibakar bersama keluarga dan kerabat saat malam pergantian tahun," harap Karsum.
Sementara itu beberapa pembeli jagung di lapak milik Karsum, mengaku sengaja membeli jagung agak jauh-jauh hari dari malam pergantian tahun, sebab dikhawatir jika harganya nanti bisa semakin naik.
"Beli sekarang aja Mas, biasanya semakin dekat waktunya dengan pergantian tahun harganya semakin mahal, mungkin bisa sampai Rp5.000 atau Rp6.000 per bonggol," ujar Mashud Badarudin dan temannya bernama Hamim.
Kedua anak muda ini rencananya akan menggelar pesta bakar jagung di rumah mereka masing-masing, sambil menunggu detik-detik pergantian tahun.
"Perayaan tahun baru dan pesta kembang api di Sampit dilarang, makanya kami milih kumpul sama keluarga aja di rumah malam tahun baru nanti," timpal Hamim. (Didi Syachwani/act)
Load more