LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Avatar: The Way of Water
Sumber :
  • dok ist

Setelah Sekian Dekade, Akhirnya Film "Avatar: The Way of Water" Tayang di Bioskop Indonesia

Avatar menjadi salah satu film yang ditunggu-tunggu. Seri terbarunya "Avatar: The Way of Water" kini ditayangkan di bioskop. Intip dulu yuk bocoran filmnya.

Rabu, 14 Desember 2022 - 15:52 WIB

Jakarta - Avatar menjadi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu. Seri terbarunya "Avatar: The Way of Water" kini sudah ditayangkan di berbagai bioskop di Indonesia. Sebelum menonton filmnya, intip dulu yuk bocoran filmnya.

Siapa yang menyangka jika 13 tahun sejak film pertamanya dirilis, "Avatar" (2009) kembali dengan sebuah sekuel? Siapa yang mengira jika lebih dari satu dekade kemudian, kita akan kembali berpetualang ke Pandora, sekali lagi?

Terlalu sulit untuk menggambarkan "Avatar: The Way of Water" dalam beberapa kata saja. Sutradara James Cameron terbukti mendedikasikan kecintaannya akan sinema dalam film terbarunya -- dengan pencapaian visual yang memukau, penyutradaraan dengan penuh kehati-hatian, dan pengalaman sinematik yang epik.

Berlatar satu dekade setelah peristiwa film pertama, "Avatar: The Way of Water" menceritakan kisah keluarga Sully -- yang terdiri dari Jake (diperankan oleh Sam Worthington), Neytiri (diperankan oleh Zoe Saldana), dan anak-anak mereka yaitu Neteyam (diperankan oleh Jamie Flatters), Lo'ak (diperankan oleh Britain Dalton), Kiri (diperankan oleh Sigourney Weaver), dan Tuk (diperankan oleh Trinity Bliss).

Avatar: The Way of Water (sumber: dok ist)

Berangkat dari tokoh-tokoh familier ini, penonton diajak untuk melihat masalah-masalah yang mengikuti mereka, sejauh mana mereka berusaha untuk menjaga satu sama lain tetap aman, pertempuran yang mereka perjuangkan untuk tetap hidup, dan tragedi yang mereka alami.

Mereka harus bertempur melawan para "Orang-orang Langit" -- para penjahat militer korup yang kini berjuang untuk menjajah Pandora agar penduduk Bumi bisa memiliki masa depan. Komplotan ini masih dipimpin oleh Miles Quaritch (diperankan oleh Stephen Lang) yang mengubah wujudnya sebagai Avatar untuk mempermudah misinya.

Jake dan keluarganya kemudian pergi mengasingkan diri ke kepulauan yang cukup jauh dari hutan. Mereka membentuk aliansi dengan klan Metkayina, yang hidup harmonis dengan lingkungan perairan mereka. Klan ini salah satunya dipimpin oleh Ronal (diperankan oleh Kate Winslet).
Yang menarik dari "Avatar: The Way of Water" dari sisi cerita adalah bagaimana premis yang diusung begitu sederhana. Namun, kesederhanaan itulah yang membuat film ini menarik bagi banyak orang, karena begitu terasa dekat dan mudah dimengerti -- terlepas dari semestanya yang begitu megah dan karakter yang begitu beragam.

"Keluarga adalah benteng kita." Kurang lebih itu adalah sorotan utama dari film berdurasi 3 jam 12 menit ini. Kata "keluarga" tak hanya mengacu pada keluarga Sully, namun juga tempat yang mereka tinggali beserta orang-orang di dalamnya.

Cameron -- yang memang dikenal sebagai salah seorang aktivis lingkungan yang vokal, tentu saja tak akan menyia-nyiakan media film ini. Saat film pertama adalah tentang melindungi hutan, sekuelnya lebih tentang melindungi lautan kita.

Kembali lagi, ini merupakan cerita sederhana, tetapi diceritakan dengan cara yang sangat besar. Tapi itu intinya, bukan? "The Way of Water" dijahit dengan deretan sequence dan adegan yang begitu memanjakan mata -- seakan membuat penonton ikut terbawa meyusuri indahnya Pandora, hingga menyelami keindahan samudra yang dipimpin oleh klan Metkayina.
Sekuel senilai 350 juta dolar ini -- sama seperti pendahulunya -- menjadi tolok ukur baru dari bagaimana para seniman di balik layar dapat melampaui batas mereka untuk membawa sinema ke level berikutnya. Dari awal hingga akhir, "The Way of Water" adalah sebuah festival dan wahana bermain menegangkan yang tak ada habisnya untuk dijelajahi.

Dunia "Avatar" yang diperluas dengan beragam hayati menarik siapa pun untuk masuk ke dalamnya.

Sama seperti ikran dan leonopteryx yang terbang menukik melalui langit Pandora yang bercahaya di film pertama, sekuelnya membawa keajaiban pada makhluk-makhluk raksasa dan tumbuhan karang di kedalaman laut dengan detail yang mempesona.

Baca Juga :

Seperti yang diketahui, "Avatar" pertama mengubah cara kita menonton sebuah film. Sejak perilisannya di layar lebar, semua film ikut mengadopsi teknologi 3D -- sebuah pencapaian luar biasa dalam perfilman. Kacamata 3D agaknya menjadi salah satu hal yang tak terpisahkan pada era tersebut.

Dan hal itu terjadi lagi 13 tahun kemudian. Sesaat setelah audiens mengenakan kacamata itu, dalam sekejap, itu adalah dunia yang baru, namun juga familier. Dari detik pertama, penonton seakan sudah tahu bahwa film yang mereka tonton saat itu menjadi salah satu pengalaman yang tak akan bisa dilupakan sepanjang tahun.

Kolaborasi Cameron dengan sinematografer Russel Carpenter menjadi perpaduan ciamik untuk membawa dunia "Avatar" kembali hidup. Film menggunakan teknologi High Dynamic Range pada 48f/s yang memanfaatkan kualitas imersif 3D yang disempurnakan untuk memberikan kedalaman gambar.

Dengan aspek teknisnya yang sangat mengesankan, tak berlebihan jika "Avatar: The Way of Water" rasanya harus disaksikan di layar terlebar di bioskop. Di sisi lain, paruh pertama film agaknya masih belum bisa mengajak audiens terlibat secara emosional, karena sutradara masih menggunakan durasi tersebut untuk memperkenalkan latar, tokoh-tokoh baru dan lama, serta konflik yang menyertainya.

Berbicara mengenai karakter yang banyak, sepertinya bukan menjadi masalah besar, mengingat Cameron benar-benar meluangkan waktunya untuk mengenalkan kita pada karakter-karakter baru dan juga mengingatkan kita pada karakter-karakter sebelumnya.

Sama seperti sutradara, para pemeran juga memainkan peran mereka dengan memukau. Mereka semua mendapat sorotan dalam porsi yang tepat. Pengembangan masing-masing tokoh pun dilakukan dengan sangat baik, dan masih memiliki lapisan untuk diungkapkan kemudian.

Durasi yang panjang rasanya menjadi salah satu topik yang membuat calon penonton ragu untuk menyaksikan film ini. Namun, entah mengapa keputusan sutradara untuk membiarkan film berjalan dengan durasi 192 menit itu adalah keputusan yang tepat.

Rasanya, waktu tayang yang panjang itu diperlukan agar cerita dapat berkembang menjadi sebuah pengalaman. Audiens dapat melihat bahwa sutradara benar-benar membuat cerita dengan hati dan ketulusan.

Dengan segala perpaduan aspek teknis dan emosionalnya, membuat waktu berlalu begitu cepat, bahkan rasanya masih kurang dan tak cukup.

Secara keseluruhan, "Avatar: The Way of Water" merupakan karya yang berhasil mengawinkan teknologi, imajinasi, narasi, dan kolaborasi epik dari tiap individu di dalamnya. Namun, pada akhirnya, ketulusan Cameron pada dunia fantasi yang ia ciptakan inilah yang membuat film ini semakin berkesan.

"Avatar: The Way of Water" tayang di bioskop Indonesia mulai 14 Desember 2022. (ant/rka)

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Hari Ini 2 Emiten Bank BTPN Bagi-bagi Dividen Jumbo Total Mencapai Rp1,01 Triliun, Segini Nilai per Sahamnya

Hari Ini 2 Emiten Bank BTPN Bagi-bagi Dividen Jumbo Total Mencapai Rp1,01 Triliun, Segini Nilai per Sahamnya

Dua emiten yang saling terafiliasi yakni PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) dan PT Bank BTPN Tbk (BTPN) yang sama-sama dijadwalkan akan membagikan dividen hari ini.
Respek, Netizen Malaysia Apresiasi Kemenangan Bersejarah Timnas Indonesia U-23 Atas Australia U-23

Respek, Netizen Malaysia Apresiasi Kemenangan Bersejarah Timnas Indonesia U-23 Atas Australia U-23

Netizen Malaysia mengapresiasi kemenangan Timnas Indonesia U-23 atas Australia U-23 dengan skor 1-0 pada laga kedua Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis (18/4/2024).
Media Australia Beri Komentar Pedas Usai Dikalahkan Timnas Indonesia, Megawati Hangestri Kembali Bertemu Red Sparks di Jakarta

Media Australia Beri Komentar Pedas Usai Dikalahkan Timnas Indonesia, Megawati Hangestri Kembali Bertemu Red Sparks di Jakarta

Komentar pedas media Australia usai negaranya kalah dari Timnas Indonesia di Piala Asia U23 serta Megawati Hangestri kembali bertemu Red Sparks dan Ko Hee-jin.
Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Hakim MK Memasuki Fase Krusial

Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Hakim MK Memasuki Fase Krusial

Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri Bachmid menilai hakim MK memasuki fase krusial dalam mengambil putusan sengketa Pilpres 2024.
DAS Regoyo Meluap Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Warga Lumayan Evakuasi Mandiri

DAS Regoyo Meluap Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Warga Lumayan Evakuasi Mandiri

Sejumlah warga Lumajang lakukan evakuasi mandiri ke tempat lebih aman pasca banjir lahar dingin Gunung Semeru yang sebabkan meluapnya debit air DAS Regoyo.
Bukan Sombong tapi Fakta, Habib Bahar Pernah Dilamar Artis: Dia Datangi Istri Saya Minta Izin

Bukan Sombong tapi Fakta, Habib Bahar Pernah Dilamar Artis: Dia Datangi Istri Saya Minta Izin

Habib Bahar bin Smith mengungkapkan ia banyak dikelilingi wanita-wanita cantik. Bahkan, dia mengaku acapkali dilamar atau diminta menjadi suami para wanita tersebut.
Trending
Pelatih Libya Mengaku Kaget dan Siap Pasang Badan Untuk TImnas Indonesia, Begini Reaksi Negara-negara ASEAN Usai Skuad Garuda Dicurangi Qatar

Pelatih Libya Mengaku Kaget dan Siap Pasang Badan Untuk TImnas Indonesia, Begini Reaksi Negara-negara ASEAN Usai Skuad Garuda Dicurangi Qatar

Negara-negara ASEAN bereaksi usai Timnas Indonesia kalah kontra Qatar di laga pertama Grup A Piala Asia U-23 2024. Pasalnya keputusan wasit Nasrullah Kabirov
Jeam Kelly Sroyer Kena Keplak Shin Tae-yong, Ini Alasan Pemain Sepak Bola Tidak Bisa Asal Masuk Lapangan Setelah Penanganan Cedera

Jeam Kelly Sroyer Kena Keplak Shin Tae-yong, Ini Alasan Pemain Sepak Bola Tidak Bisa Asal Masuk Lapangan Setelah Penanganan Cedera

Shin Tae-yong kesal dengan kartu kuning tak perlu dari Jeam Kelly Sroyer di akhir babak pertama laga Timnas Indonesia U-23 vs Australia U-23, Kamis (18/4/2024).
Taklukan Australia U-23, Shin Tae-yong Kejar Posisi Runner Up Grup A Piala Asia U-23

Taklukan Australia U-23, Shin Tae-yong Kejar Posisi Runner Up Grup A Piala Asia U-23

Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia U-23 mencatatkan poin penuh dan cleansheet pertama di Piala Asia U-23 usai mengalahkan Australia U-23 dengan skor 1-0. 
Piala Asia U-23: Yordania U-23 Gagal Balaskan Dendam Timnas Indonesia U-23

Piala Asia U-23: Yordania U-23 Gagal Balaskan Dendam Timnas Indonesia U-23

Yordania kalah dengan skor 2-1 dari Qatar di babak lanjutan penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Kamis (18/4/2024). 
Shin Tae-yong Ternyata Sudah Kejar Posisi Runner Up Grup A, Penasaran Timnas Indonesia U-23 Lawan Tim Ini

Shin Tae-yong Ternyata Sudah Kejar Posisi Runner Up Grup A, Penasaran Timnas Indonesia U-23 Lawan Tim Ini

Perempatfinal Piala Asia U-23 selangkah lagi menjadi milik Timnas Indonesia U-23 setelah menaklukan Australia U-23 di pekan kedua babak penyisihan Grup A.
Klasemen Grup A Piala Asia U-23: Tuan Rumah Qatar Jadi Tim Pertama Lolos ke Perempat Final, Timnas Indonesia U-23 Siap Susul

Klasemen Grup A Piala Asia U-23: Tuan Rumah Qatar Jadi Tim Pertama Lolos ke Perempat Final, Timnas Indonesia U-23 Siap Susul

Qatar U-23 lolos ke perempatfinal Piala Asia U-23 usai menaklukan Yordania U-23 dengan skor 2-1 di Stadion Jasim Bin Hamad, Doha, Kamis (18/4/2024) malam WIB. 
Jadi Korban Qatar U-23 Selanjutnya, Pelatih Yordania U-23 Pilih Akui Kesalahan Ini

Jadi Korban Qatar U-23 Selanjutnya, Pelatih Yordania U-23 Pilih Akui Kesalahan Ini

Pelatih Yordania U-23, Abdullah Abu Zema gagal membawa poin penuh dari tim tuan rumah Qatar usai kalah dengan skor 2-1 di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Kamis 
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Apa Kabar Indonesia Pagi
08:00 - 09:00
Rumah Mamah Dedeh
09:00 - 10:00
Hidup Sehat bersama dr. Ekles
10:00 - 10:30
AB Shop
10:30 - 11:00
Sidik Jari
11:00 - 13:00
Kabar Siang
Selengkapnya