tvOnenews.com - Dalam sebuah kesempatan ceramahnya Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sebenarnya Allah tidak menjadikan seseorang miskin. Lantas mengapa dalam realita ada orang miskin dan ada syariat zakat?
Dalam Al Quran surah An Najm mulai ayat 43, 44, dan 48 dijelaskan sebagai berikut:
43
وَاَنَّهٗ هُوَ اَضْحَكَ وَاَبْكٰى
Artinya: dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,
44
وَاَنَّهٗ هُوَ اَمَاتَ وَاَحْيَاۙ
Artinya: dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,
48
وَاَنَّهٗ هُوَ اَغْنٰى وَاَقْنٰىۙ
Artinya: dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan.
(Foto: Freepik)
Adapun yang membuat seseorang miskin itu karena dia terus mengikuti hawa nafsunya. “Sudah diberi ini kurang, diberi itu masih kurang. Jadi selalu dirinya merasa kurang,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Perasaan terus merasa kurang dan tidak memaksimalkan potensi diri yang telah Allah berikan adalah akar dari kemiskinan.
Kaya menurut Ustaz Adi Hidayat dimulai dari hati yang lapang. Adapun syariat zakat diturunkan sebenarnya bukan untuk menyuapi orang-orang miskin, tapi untuk memaksimalkan potensinya agar bisa dimaksimalkan.
“Syariat zakat diturunkan untuk mengeluarkan manusia dari kemiskinan itu sehingga tahun depan atau di masa yang akan datang dia bisa berzakat,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Apabila dirasa zakat kurang karena hanya setahun sekali, Allah turunkan pula syariat infaq sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 215, berikut ini:
يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
Ustaz Adi menegaskan bahwa seseorang dihadirkan Allah di muka bumi ini untuk berkreasi membuat hal yang bermanfaat berdasarkan potensi masing-masing.
“Kalau ingin jadi pengacara, ingin jadi pengusaha silakan, jadi diplomat silakan. Tapi Allah inginkan apapun yang Anda jalani, Anda mesti jadi orang bermanfaat,” terangnya. (amr)
Dapatkan terus artikel-artikel bermanfaat lainnya dengan mengikuti tvOnenews.com di sini (Google News).
Load more