Allah SWT Tidak Suka HambaNya Tidur di Waktu Ini, Ternyata Begini Penjelasan dari Ilmu Kedokteran

Jakarta, tvOnenews.com - Ada tiga waktu tidur yang dilarang oleh Allah SWT.

Ternyata dari ilmu kedokteran itu sangatlah luar biasa dampaknya.

Sebagai Muslim, kita pastilah tahu bahwa Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk beraktivitas di siang hari dan beristirahat di malam hari.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT surat Ar Rum ayat 23.

Namun ternyata ada tiga waktu yang dibenci oleh Allah SWT.

Kapan sajakah waktu tidur yang dilarang itu?

Berikut penjelasan dr Zaidul Akbar yang dikutip tvOnenews.com dari YouTube Zaidul Akbar Official.

Jangan Tidur Setelah Subuh

Allah SWT Tidak Suka HambaNya Tidur di Waktu Ini, Ternyata Begini Penjelasan dari Ilmu Kedokteran (Sumber: YouTube Dr Zaidul Akbar Official)

dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak akan tidur setelah adzan subuh.

Namun biasanya antara adzan subuh sama iqomah subuh, Beliau tidur.

“Tapi tidur Rasulullah SAW tidak seperti kita tidur ya, beliau tidur sebentar, jadi tidur sebelum subuh,” kata dr Zaidul Akbar.

dr Zaidul Akbar kemudian menjelaskan bahwa dari ilmu kedokteran, hal ini sangat baik untuk jantung.

“Karena saat ini adalah waktu dimana jantung sedang lemah,” jelas dr Zaidul Akbar.

Jadi kata dr Zaidul Akbar, waktu subuh sampai syuruq itu usahakan jangan tidur.

“2 jam, 1,5 jam atau 1 jam lah, kurang lebih seperti itu, itu jangan tidur, karena banyak terjadi serangan serangan jantung saat itu,” jelas dr Zaidul Akbar. 

dr Zaidul Akbar kemudian menyarankan, jika mengantuk sekali, usahakan tidur duduk sambil zikir.

Selain itu, kata dr Zaidul Akbar, tidur setelah subuh ternyata juga dapat membuat kita bodoh.

“Dan itu salah tertidur yang bikin bloon,”  kata dr Zaidul Akbar.

“Selain bikin bodoh, rezekinya dikurangi oleh Allah,” jelas dr Zaidul Akbar.

“Kenapa? karena malaikat waktu itu lagi sibuk-sibuknya bagi-bagi rezeki dari Allah itu. Dia malah tidur. Kan nggak sopan,” sambung dr Zaidul Akbar.

Allah SWT Tidak Suka HambaNya Tidur di Waktu Ini, Ternyata Begini Penjelasan dari Ilmu Kedokteran (Sumber: unsplash)

dr Zaidul Akbar kemudian menyarankan sebaiknya saat subuh, Anda pergi ke musala atau masjid lalu bawalah uang untuk sedekah.

“Kan ada doa-doa malaikat di pagi hari, ya Allah berkahi orang yang bersedekah hari ini,” ujar dr Zaidul Akbar.

“Dikerjakan setiap hari, enggak bisa sekali, doain setiap hari ba'da subuh, bagusnya seperti itu,” sambung dr Zaidul Akbar.

Setelah itu waktu syuruq sebaiknya lakukanlah shalat syuruq.

Sebagian ulama menyebutkan bahwa waktu dhuha pertama adalah saat syuqurq.

Dan pahala melakukan shalat ini senilai pahala haji dan umrah.

“Kata Nabi SAW, sempurna sempurna umroh,” ungkap dr Zaidul Akbar.

Saran dr Zaidul Akbar, sambil menunggu syuruq sebaiknya Anda lakukan zikir.

Hal ini karena zikir pagi sangatlah luar biasa.

“Disebutkan bahwa para ulama, Saya baca beberapa kira-kira itu, Subhanallah,” jelasnya.

Bahkan ada kisah bahwa pasukan Islam memenangkan perang karena zikir pagi.

“Maka jangan pernah kehilangan momen zikir pagi itu,” saran dr Zaidul Akbar.

Meski pergi kerja setelah subuh, dr Zaidul Akbar menyarankan setiap Muslim untuk tetap membaca zikir pagi di perjalanan.

“Zikir itu adalah makanan buat qalbu kita,” kata dr Zaidul Akbar.

Selain itu saat subuh kata dr Zaidul Akbar ada zat yang diciptakan oleh Allah SWT dan itu sangat baik.

“Namanya nitric oxide atau NO dan di salah satu antioksidan yang paling baik,” jelas dr Zaidul Akbar.

Kemudian setelah itu, masuk ke waktu dhuha.

Kapan waktu terbaik untuk dhuha?

“Dhuha paling baik apa? dekat-dekat dengan dzuhur, saat matahari mulai memanas dhuhalah di situ,” ujar dr Zaidul Akbar.

“Di saat ya di saat matahari mulai agak memanas dhuhalah di situ,” sambung dr Zaidul Akbar.

Jadi ketika kita sibuk-sibuknya, alangkah baiknya kita bertemu dengan Allah SWT.

“Secara aktivitas kita lagi sibuk-sibuknya lagi sibuk-sibuknya kita ketemu Allah. Bahkan setengah jam sebelum dzuhur masih boleh dhuha,” saran dr Zaidul Akbar.

Nabi SAW Tidur Sebelum atau Sesudah Dzuhur

Allah SWT Tidak Suka HambaNya Tidur di Waktu Ini, Ternyata Begini Penjelasan dari Ilmu Kedokteran (Sumber: tim tvOnenews/Putri)

Kata dr Zaidul Akbar, Nabi Muhammad SAW biasanya tidur sebelum atau sesudah dzuhur.

“Tidur berkualitas ada mengatakan sebelum dzuhur ada mengatakan sesudah dzuhur,” katanya.

“Dua-duanya bagus. Jadi ba’da dzuhur tidur dulu,” sambung dr Zaidul Akbar.

Menurut ilmu pengobatan salah satu tidur di waktu ini adalah mengistirahatkan jantung.

“Yang luar biasa untuk mengistirahatkan jantung,” kata dr Zaidul Akbar.

“Kalau kita lihat memang tadi tidur itu udah proses mengistirahatkan enzim badan kita,” kata dr Zaidul Akbar.

Jangan Tidur Antara Ashar dan Maghrib

Allah SWT Tidak Suka HambaNya Tidur di Waktu Ini, Ternyata Begini Penjelasan dari Ilmu Kedokteran (Sumber: pexels)

Kemudian selain setelah adzan subuh, waktu lain yang dilarang untuk tidur adalah setelah ashar.

“Antara Ashar sama maghrib jangan tidur waktu itu,” saran dr Zaidul Akbar. 

“Karena itu, tidur  yang tidak baik yang memang di dilarang oleh Nabi SAW,” sambungnya. 

Kemudian dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa tidur antara ashar dan maghrib juga tidak baik secara organ.

"Secara ilmu tidak baik untuk organ," jelas dr Zaidul Akbar.

Selain itu, antara ashar dan maghrib juga merupakan waktu yang istimewa.

Maka daripada tidur, sebaiknya lakukan berbagai amalan.

Terutama jika di hari jumat.

Saat itulah waktu yang mustajab untuk berdoa.

Atas izin Allah, seorang hamba yang berdoa di waktu antara ashar dan maghrib di hari jumat akan dikabulkan doanya.

Dalil Tentang Tidur

Dalam surat Al-Qashash ayat 73: 

وَمِن رَّحْمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا۟ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.

Itulah penjelasan mengenai waktu yang dilarang untuk tidur.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Wallahu’alam

(ira/put)