LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi. Seorang Pemuda Mengibarkan Bendera Merah Putih di Puncak Gunung
Sumber :
  • pexels

Contoh Khutbah Tentang Kemerdekaan

Dalam menyongsong Hari Kemerdekaan sebaiknya disampaikan khutbah yang dapat mengingatkan seluruh bangsa Indonesia akan esensi kemerdekaan dari sudut agama Islam

Minggu, 14 Agustus 2022 - 05:08 WIB

tvOnenews - Setiap tanggal 17 Agustus seluruh bangsa Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan. Dalam menyongsong Hari Kemerdekaan ada baiknya disampaikan khutbah yang dapat mengingatkan kita akan esensi kemerdekaan dari sudut agama Islam.

Diketahui, sebelum merdeka bangsa Indonesia telah berpuluh-puluh tahun dijajah oleh beberapa negara.

Berikut salah satu khutbah mengenai Hari Raya Kemerdekaan yang dilansir dari NU Online dengan penulis Ustadz Nur Rohmad.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Tidak lama lagi, kita akan memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77. 

Ya, 17 Agustus nanti kita akan merayakan kemerdekaan yang telah kita raih dan lalui selama 77 tahun.

Baca Juga :

Kemerdekaan Indonesia bukanlah pemberian dari siapa pun. Bukan pula hadiah dari penjajah. Juga tidak dibantu oleh negara mana pun. Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini murni adalah rahmat Allah yang diikhtiarkan melalui perjuangan berdarah-darah serta pengorbanan nyawa dan harta dari para pendahulu kita. 

Sungguh benar apa yang dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. 

Para pahlawan dan pejuang kemerdekaanlah yang mengerahkan daya upaya dan ikhtiar, dan Allah-lah yang menentukan dan memberikan kemenangan. Allah adalah pencipta segala sesuatu. Allah yang menghendaki terjadinya segala sesuatu.

Ilustrasi

Allah-lah yang mencurahkan dan menganugerahkan rahmat kemerdekaan kepada kita semua.

وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ 

“Allahlah sendirian yang mengalahkan semua musuh”

Alhamdulillah, ikhtiar para pendahulu kita diiringi rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Sehingga kemenangan dan kemerdekaan pada akhirnya dapat diraih. 

Mudah-mudahan para pahlawan yang telah berjuang untuk Islam dan Indonesia di bumi nusantara yang telah gugur mendahului kita memperoleh balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah ta’ala.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Kemerdekaan adalah rahmat dari Allah dan merupakan nikmat bagi kita semua. 

Jika kita terus bersyukur atas nikmat kemerdekaan dan nikmat-nikmat Allah lainnya, maka Allah akan menambahkan nikmat-nikmat-Nya sebagaimana yang Ia firmankan:

 لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (سورة إبراهيم:  

Artinya: 

"Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepada kalian. Tetapi jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat” (QS Ibrahim: 7).

Salah satu cara mensyukuri nikmat adalah dengan tidak menggunakannya dalam bermaksiat kepada Allah. 

Kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan melakukan berbagai kebaikan dan berbuat baik kepada orang lain. 

Kita syukuri kemerdekaan ini dengan melaksanakan semua kewajiban dan menjauhi seluruh larangan Allah. 

Kita lakukan tugas dan kewajiban kita sebagai ayah, ibu, anak, sebagai suami, istri, sebagai guru, murid, sebagai pejabat, rakyat, sebagai orang yang hidup bertetangga, sebagai orang yang hidup bermasyarakat dan sebagai orang yang hidup berdampingan dengan umat agama lain. 

Jika masing-masing dari kita telah mengetahui, memahami dan melakukan tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya, maka negara ini akan senantiasa aman dan sentosa. 

Hadirin yang berbahagia, Kemerdekaan adalah nikmat yang menjadikan kita terbebas dari berbagai belenggu. Nikmat kemerdekaan adalah pintu yang membuka nikmat-nikmat yang lain.

Dengan nikmat kemerdekaan, kita dapat merasakan nikmatnya beribadah dengan leluasa. 

Dengan nikmat kemerdekaan, kita dapat merasakan nikmatnya belajar dan mengajar. 

Dengan nikmat kemerdekaan, kita dapat menikmati kebersamaan kita sebagai saudara-saudara seagama, saudara-saudara sebangsa dan setanah air. 

Dan dengan nikmat kemerdekaan, kita bisa membangun negeri ini secara bersama-sama.  

Oleh karena itulah, marilah kita rawat dan lestarikan nikmat kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. 

Jangan sampai nikmat yang agung ini terlepas dari kita.

Lantas bagaimana cara merawat dan melestarikannya?  Yaitu dengan cara terus membangun negeri ini dan memperbaikinya. 

Kita mulai dengan membangun dan memperbaiki diri dan keluarga kita. Lalu meluas ke masyarakat. Ibarat sebuah bangunan, maka Indonesia terdiri dari banyak sekali batu-bata dan komponen-komponen lainnya. 

Kita dan keluarga kita adalah salah satu dari batu-bata negeri ini. Jika semua batu-bata dan komponen lainnya baik dan kuat, maka bangunan negeri ini akan kuat. 

Sebaliknya, jika ada satu saja atau beberapa batu-bata yang rapuh, maka bisa jadi hal itu akan berakibat rapuhnya bangunan seluruh negeri, bahkan bisa menjadikan seluruh bangunan menjadi runtuh. 

Hadirin yang mudah-mudahan dimuliakan Allah, Negeri ini tidak hanya berupa wilayah geografis, yaitu tanah, air dan udara semata. 

Tapi lebih dari itu, negeri ini juga mencakup manusia yang merupakan penduduk negeri yang di tangan merekalah nasib negeri ini akan seperti apa.

Oleh karena itu, kita utamakan membangun manusia daripada membangun yang lain. Karena sendi dan tiang penyangga dari bangunan negeri ini tiada lain adalah akhlak karimah. 

Lalu apa gerangan fondasi dari bangunan negeri ini? 

Fondasinya adalah paham dan haluan yang moderat. Ya, paham dan haluan yang moderat dalam politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain, terutama paham, pandangan dan haluan yang moderat dalam keagamaan. 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Islam memerintahkan kita agar berpaham moderat (wasathiyyah), tidak ghuluww (melampaui batas yang digariskan Islam) dan tidak taqshir (ceroboh sehingga tidak sampai pada batas yang digariskan Islam), tidak ekstrem kanan dan tidak ekstrem kiri.

Paham keagamaan yang moderat adalah paham yang diajarkan dan disampaikan oleh para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah dan diyakini oleh mayoritas umat Islam dari masa ke masa. 

Paham inilah yang harus selalu kita junjung tinggi jika kita ingin membangun negeri ini. Karena fakta sejarah membuktikan bahwa pemikiran dan paham yang ghuluww, taqshir, dan ekstrem telah memporak-porandakan dan meluluhlantakkan berbagai negara. 

Contoh konkretnya di masa sekarang adalah Irak, Suriah, Afghanistan dan lain-lain. Jangan sampai Indonesia menjadi Irak atau Suriah kedua. 

Paham takfir syumuli (pengafiran menyeluruh kepada semua orang yang tidak sepaham), paham pengafiran terhadap pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum Islam dan menuduhnya dengan thaghut, paham pengafiran dan pemusyrikan terhadap para pelaku tabarruk, tawassul, peringatan maulid Nabi dan ziarah makam para nabi dan wali, semua itu telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara di berbagai belahan dunia. 

Hal itu juga telah merenggut kemerdekaan dari banyak orang. Akibat paham-paham ekstrem tersebut, banyak orang yang tidak bisa lagi menikmati kebebasan dan kemerdekaan dalam banyak hal. 

Lebih-lebih lagi, apabila paham dan pemikiran ekstrem tersebut dituangkan dalam aksi-aksi pengeboman, perusakan fasilitas umum dan pembunuhan serta penyembelihan orang-orang yang dianggap musyrik dan kafir. 

Hadirin jama’ah rahimakumullah, Jika kita mencintai negeri ini, jika kita cinta tanah air ini, maka buktikan cinta itu. 

Jangan hanya cinta yang terucap di bibir saja. Tapi cinta yang benar-benar cinta. Yaitu cinta yang senantiasa mendorong kita untuk terus membangun dan memperbaiki negeri ini. 

Kita bangun dan perbaiki negeri ini dengan menjadi pribadi-pribadi yang shalih. Yaitu pribadi-pribadi yang berilmu, beramal dan penuh dedikasi untuk membangun negeri. Pribadi-pribadi yang shalih akan melahirkan keluarga-keluarga yang shalih. 

Dan keluarga-keluarga yang shalih akan mewujudkan masyarakat yang shalih. Jadi keshalihan individu akan mewujudkan keshalihan sosial. Keshalihan sosial akan menjadikan negeri ini aman, sentosa dan sejahtera.

Dengan keshalihan sosial, segala bentuk kejahatan akan terputus. Dan satu lagi, jangan pernah bosan untuk terus mengampanyekan paham-paham Ahlussunnah yang moderat dan rahmatan lil ‘alamin. Paham moderatlah yang akan menjadikan Indonesia sebagai baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-77. Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat. 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. (put)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Ketua RT Ketahuan Terima Setoran Rp50 Ribu dari Jukir Liar, Heru Budi Beri Sanksi Tegas!

Ketua RT Ketahuan Terima Setoran Rp50 Ribu dari Jukir Liar, Heru Budi Beri Sanksi Tegas!

Salah satu ketu RT di Jakarta dituding menerima setoran Rp50 ribu dari juru parkir (jukir) liar. Informasi ini sampai ke Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi.
Bacaan Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 66-70 Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Al-Qur'an Surat Al-Kahf Ayat 66-70 Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Bacaan Al-Qur'an surat Al-Kahf Ayat 66-70 lengkap tulisan Arab, latin, dan artinya.
Soal Ritual Cabul WNA, Menparekraf Sandiaga: Itu di Karangasem Bukan di Ubud 

Soal Ritual Cabul WNA, Menparekraf Sandiaga: Itu di Karangasem Bukan di Ubud 

Menparekraf Sandiaga Uno merespons soal viralnya video sekelompok turis atau WNA di Bali yang berulah melakukan ritual berbau cabul dengan sesama WNA.
Media Vietnam Heboh! Singgung Timnas Indonesia yang Tolak Hadapi Malaysia dan Pilih Lawan yang Tak Terkenal di FIFA Matchday

Media Vietnam Heboh! Singgung Timnas Indonesia yang Tolak Hadapi Malaysia dan Pilih Lawan yang Tak Terkenal di FIFA Matchday

Media Vietnam singgung keputusan Timnas Indonesia yang menolak bertanding menghadapi Malaysia dan lebih memilih lawan yang tidak terkenal di laga uji coba.
Di Belakang Megawati Hangestri, Pemain Asing Tim Rival ini Berani Bilang Begini Soal Megatron, Katanya Cara Main Mega...

Di Belakang Megawati Hangestri, Pemain Asing Tim Rival ini Berani Bilang Begini Soal Megatron, Katanya Cara Main Mega...

Bintang voli Indonesia, Megawati Hangestri kembali tunjukan kehebatannya saat ia sukses membantu Jakarta BIN membantai habis Jakarta PErtamina Enduro di Proliga
Pada Jasad Vina Ditemukan Sperma Tapi Para Pelaku Pembunuhan Tak Dijerat Pasal Perkosaan? Polisi Akui Kesulitan

Pada Jasad Vina Ditemukan Sperma Tapi Para Pelaku Pembunuhan Tak Dijerat Pasal Perkosaan? Polisi Akui Kesulitan

Perlahan kasus pembunuhan Vina terungkap, diduga ada pemerkosaan dilakukan juga pada perempuan asal Cirebon tersebut. Namun, para tersangka tak dijerat pasal..
Trending
Akhirnya Terungkap, PSSI Jelaskan Alasan Sebenarnya Shin Tae-yong Ogah Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Akhirnya Terungkap, PSSI Jelaskan Alasan Sebenarnya Shin Tae-yong Ogah Panggil Elkan Baggott ke Timnas Indonesia

Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji menjelaskan alasan Elkan Baggott tak dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia.
Ada Saksi! Kuasa Hukum Pembunuh Vina Beberkan Kejadian yang Tidak Diungkap Kepolisian: Pada Malam Itu Klien Saya...

Ada Saksi! Kuasa Hukum Pembunuh Vina Beberkan Kejadian yang Tidak Diungkap Kepolisian: Pada Malam Itu Klien Saya...

Jogi Nainggolan, kuasa hukum lima dari delapan terpidana pembunuh Vina asal Cirebon mengungkap kejanggalan kasus viral yang terjadi pada tahun 2016 tersebut.
Tangan Kanan Shin Tae-yong Respons Soal Elkan Baggott Tidak Dipanggil ke Timnas Indonesia, Ada Motif Sakit Hati?

Tangan Kanan Shin Tae-yong Respons Soal Elkan Baggott Tidak Dipanggil ke Timnas Indonesia, Ada Motif Sakit Hati?

Tangan kanan Shin Tae-yong, Nova Arianto merespons tidak dipanggilnya Elkan Baggott ke Timnas Indonesia jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Shin Tae-yong Dihantam Kabar Buruk Soal Jay Idzes Jelang Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Shin Tae-yong Dihantam Kabar Buruk Soal Jay Idzes Jelang Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mendapat kabar buruk soal ketersediaan Jay Idzes di pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bukan Geng Motor! Ini Rupanya Pekerjaan Para Pembunuh Vina Cirebon 2016 Lalu, Kuasa Hukum: Rekayasa Hukum

Bukan Geng Motor! Ini Rupanya Pekerjaan Para Pembunuh Vina Cirebon 2016 Lalu, Kuasa Hukum: Rekayasa Hukum

Viralnya Film Vina: Sebelum 7 Hari membuat kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dialami gadis 16 tahun bernama Vina Cirebon pada 2016 kembali diperbincangkan.
Menteri Agama  Gagas Sekolah  Menengah Katolik Negeri:: Kalau Saya Perintahkan Pak Dirjen, Harus Dilaksanakan!

Menteri Agama Gagas Sekolah Menengah Katolik Negeri:: Kalau Saya Perintahkan Pak Dirjen, Harus Dilaksanakan!

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada jajarannya untuk segera membentuk Sekolah Menengah Katolik Negeri sebagai satuan pendidikan keagamaan Katolik yang dimiliki pemerintah.
Mengejutkan! Ditemukan Sperma di Jasad Vina, Misteri Pemerkosaan Mulai Terkuak, Polisi Ternyata...

Mengejutkan! Ditemukan Sperma di Jasad Vina, Misteri Pemerkosaan Mulai Terkuak, Polisi Ternyata...

Kasus dugaan pemerkosaan  Vina Dewi Arsita (16) mulai menemukan titik terang. Ternyata ditemukan sperma di jasad Vina. Tapi polisi kesulitan ungkap kasus ini.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Siang
13:00 - 13:30
Jendela Islam
13:30 - 14:00
Khazanah Islam
14:00 - 14:30
Manusia Nusantara
14:30 - 15:00
Kabar Pasar
15:00 - 16:00
Ragam Perkara
Selengkapnya