tvOnenews, Religi - Sifat kikir dan riya merupakan dua diantara banyak sifat tercela yang dibenci oleh Allah SWT.
Perilaku tersebut pastinya mempunyai konsekuensi sosial yang bisa merugikan diri sendiri. Selain itu, dalam agama Islam Allah SWT membenci perilaku tersebut.
Freepik/stockking
Kikir merupakan salah satu perilaku tercela dalam islam. Kikir ini nama lainnya adalah bakhil. Dalam berbagai ayat di Al-Quran, Allah SWT melarang hamba-Nya menjadi kikir sebab hanya mendatangkan kerugian bagi diri, menjauhkan pahala baik dan menjadi golongan orang yang hidupnya dipersulit Allah SWT.
Orang yang kikir diancam Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Lail,
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, mereka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa," (QS. Al-Lail: 8-11).
Firman lain dalam surat Muhammad ayat 38, Allah berfirman,
“Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan (hartamu) di jalan Allah. Lalu di antara kamu ada orang yang kikir, dan barangsiapa kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri.
Dan Allah-lah Yang Maha Kaya dan kamulah yang membutuhkan (karunia-Nya). Dan jika kamu berpaling (dari jalan yang benar) Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan (durhaka) seperti kamu (ini).” (QS Muhammad ayat 38).
Agar terhindar dari sifat kikir juga serakah yang merupakan salah satu perilaku tercela dalam Islam. Dilansir dari laman Sahijab, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya:
1. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, meminta ampunan dan perlindungan dari nafsu dunia, memohon agar dijauhkan dari keserakahan dan kekikiran.
2. Meyakinkan diri bahwa semua yang kita miliki adalah titipan dari Allah SWT yang harus dipergunakan sebaik-baiknya di jalan yang diridha’hi-Nya.
3. Meyakinikan diri bahwa semua harta yang dimiliki akan diminta tanggung jawabnya di akhirat kelak. Maka sebaik-baiknya harta adalah yang dihabiskan di jalan Allah SWT seperti infaq, sedekah dan sebagainya.
4. Menumbuhkan sifat qanaah dalam diri sehingga senantiasa bersyukur atas apa yang dimiliki. Perasaan cukup dan bersyukur ini akan menjadikan hati kaya sehingga dimudahkan untuk memberi.
5. Menumbuhkan kepedulian atau empati kepada sesama dengan banyak berinteraksi dengan kaum fakir dan miskin sehingga tergerak hatinya untuk menolong.
6. Meyakinkan diri bahwa Allah SWT tidak akan menjadikan mereka yang gemar memberi menjadi miskin melainkan akan diganti dengan rezeki yang berlipat ganda.
7. Menjauhkan diri dari orang-orang yang menjadikan harta dunia sebagai tuhan sehingga kikir dan serakah. Sebaliknya, banyak bergaul dengan orang-orang shaleh yang rajin berderma sehingga hati juga tergerak untuk melakukan yang sama.
Freepik/8photo
Dalam bahasa Arab, riya' berarti memperlihatkan atau memamerkan. Sedangkan secara istilah, riya' berarti memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik barang maupun perbuatan, dengan tujuan agar orang lain dapat melihat dan memujinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang memperoleh sesuai apa yang ia niatkan”. (H.R.Bukhari Muslim)
Bahkan, Nabi Muhammad SAW menggolongkan sifat riya kedalam syirik kecil. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Mahmud bin Labid, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda, “(Syirik ashgor adalah) riya. Allah Ta’ala berkata pada mereka yang berbuat riya pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka: ‘Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya’ di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?’.” (HR. Ahmad)
Setelah mengetahui bahwa sifat riya juga merupakan salah satu perilaku tercela dalam islam, Sebaiknya Anda mengetahui bagaimana caranya untuk menghindari sifat tersebut. berikut ini adalah beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menghindari sifat riya :
1. Melatih diri untuk beramal secara ikhlas.
2. Berusaha menyembunyikan dan merahasiakan ibadah dari orang lain dan ridha terhadap semua amal untuk Allah SWT.
3. Mengendalikan diri agar tidak merasa bangga apabila ada orang lain memuji amal baik yang dilakukan.
4. Mengendalikan diri agar dapat mengendalikan emosi apabila ada orang lain yang meremehkan kebaikan yang dilakukan.
5. Tidak senang memuji kebaikan orang lain secara berlebih-lebihan karena hal itu dapat mendorong pelakunya menjadi riya' atas kebaikannya.
(Mzn)
Load more