Dimas Juliatmoko : Jawara Balap Liar yang Memburu Juara Asia

Jakarta - Pucuk dicinta ulam tiba. Ungkapan yang paling pas menggambarkan perjalanan karir pembalap muda asal Berau, Kalimantan Timur, Dimas Juliatmoko. Berawal dari balapan liar, rider berusia 17 tahun tersebut membidik juara nasional OnePrix kelas Novice.

Menariknya sebelum terjun di balap profesional, pembalap berjuluk asu edan tersebut sempat menjalani balap liar. Ia menjalaninya secara sembunyi-sembunyi karena orang tua tak merestui, jika dirinya tampil di ajang tidak resmi. 

"Jangan balap di jalanan. Kalau kamu berani, mending langsung balap di event resmi,” kenang Dimas menirukan petuah sang ayah.

"Kalau orang tua selalu support terus mas yang penting kata orang tua jangan pernah bikin kecewa bos saya aja mas," tambahnya. 

Potensi Dimas sudah tercium sejak usia belia. Di umur 14 tahun, ia sudah meraih gelar juara di kejurnas tingkat region Jawa pada tahun 2018 lalu.

Di OnePrix 2021 pesona Dimas semakin berbinar. Ia sementara merajai klasemen kelas Novice dengan mengumpulkan 66 poin. Padahal di kelas ini terdapat sejumlah pembalap beken, seperti Aldi Satya Mahendra, Aldiaz Aqsal Ismaya, serta M. Nicky Hayden.

Dengan penampilan yang sangat konsisten di musim ini, bukan mustahil Dimas akan menyabet gelar juara nasional OnePrix kelas Novice. "Target saya selalu yang terbaik, tinggal saya serahkan Tuhan yang mengatur rezeki saya buat hasil di OnePrix tahun ini," ujarnya.

Kunci sukses Dimas sejauh ini adalah ketekunan. "Kegiatan sehari-hari saya berlatih  fisik dan dikombinasi dengan latihan balap," lanjutnya.

Lalu bagaimana untuk urusan setting motor? "Saya masih kaku makanya sekarang terus nyeting sampai balapan OnePrix dimulai lagi," tukas pembalap yang gemar melawak tersebut.

Dimas mengaku, cukup senang dengan komitmen OnePrix yang terus menggelar balapan, saat sepi event seperti sekarang ini. "Saya sangat bersyukur OnePrix secara berkala terus menggelar balapan. Para pembalap antusias mengikuti ajang prestisius ini," lanjutnya.

Ternyata menjadi juara nasional, bukan satu-satunya obsesi Dimas. Ia membidik target yang lebih tinggi. "Semoga bisa juara asia suatu saat nanti kalau ada rezekinya," harapnya. (Pandu/wnb/chm)