Farhan Halim Ungkap Kisah Kehilangan Jari: Ini Jalan dari Allah, Nggak Pernah Minder
- Kolase tvOnenews.com / Instagram @ieufarhan
tvOnenews.com - Di balik kegemilangan karier Farhan Halim, terdapat kisah pilu yang jarang terungkap: ketika masih di bangku kelas empat SD, ia mengalami kecelakaan hingga kedua jari tangan kirinya terputus.
Seminggu menjelang Idul Fitri, Farhan terjatuh dari menara penampungan air — darah mengalir deras dari tangannya ketika ia turun karena atap garasi di bawah menara roboh.
Insiden tersebut mengakibatkan jari manis dan jari kelingkingnya terjepit dan terputus di antara besi penyangga menara air tersebut.
“Pas naik aman, pas turun itu roboh lah atap garasinya,” ungkap Farhan, menurut wawancara di kanal YouTube Artikular Klinik.
Sejak saat itu, Farhan tidak larut dalam rasa minder. Ia sempat menekuni bulu tangkis sebelum kemudian dikenalkan ke dunia voli oleh sang ayah pada waktu kelas dua SMP.
- AVC
“Dulu sempat badminton dulu, sebelum voli saat kelas 2 SMP,” tuturnya.
Bahkan dengan kondisi tangan yang kehilangan dua jari, Farhan mengaku tidak pernah merasa malu atau cemas.
“Kalau minder Alhamdulillah nggak sih, karena mau gimana ini (jalan) dari Allah SWT, mau malu juga udah kayak gini,” ujarnya.
Lebih jauh, Farhan Halim justru memutar keadaan menjadi keunggulan. Ia menyebut bahwa hilangnya jari‑tangan kirinya kadang jadi “keuntungan”, terutama saat bermain voli.
“Jadi keuntungan terkadang karena bisa menghindari touch ball, touch block, kalau mengarah ke sini (arah jari tangan yang hilang), akhirnya jadi tidak touch, akhirnya jadi keuntungan juga,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Farhan Halim saat ini berkarier di luar negeri dengan membela salah satu klub kasta tertinggi Liga Voli Jepang yakni VC Nagano Tridents.
Ia menyusul Megawati Hangestri yang sebelumnya sukses abroad di Korea Selatan.
Sejatinya, bermain di luar negeri bukanlah pengalaman baru bagi pemain kelahiran Bandung tahun 2001 tersebut.
Sebelumnya, ia telah memperkuat klub-klub internasional seperti Nakhon Ratchasima QminC di Thailand dan Hatta Club Dubai di Uni Emirat Arab.
Lahir pada 26 April 2001, Farhan memiliki postur yang ideal untuk pemain voli, dengan tinggi badan mencapai 193 cm, jangkauan spike 355 cm, dan block 330 cm. Catatan fisik impresif ini membuatnya menjadi salah satu pemain paling diandalkan di setiap tim yang ia perkuat.
Load more