Langkah Pencak Silat Indonesia di ISG 2025: Ginting Tembus Semifinal, Fiqi Tersingkir Tipis di Perempat Final
- NOC Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - Dua wakil Indonesia di cabang olahraga pencaki silat di Islamic Solidarity Games (ISG) Riyadh 2025 memiliki nasib berbeda.
Pencak silat menjadi salah satu demonstration sport dengan kompetisi yang digelar di Malaz Combat Hall, Prince Faisal bin Fahd Stadium, Rabu (5/11/2025).
Dua pesilat Indonesia turun pada hari pertama pertandingan dengan hasil berbeda. Pesilat Ginting Baharudin Putra yang tampil di kelas D (60-65kg) putra senior melangkah mulus ke babak semifinal setelah menang walkover atas wakil Uzbekistan, Davronov Nemantillokhoji yang tidak hadir di laga pembuka.
Namun langkah Ginting terhenti di semifinal usai kalah dari Nurdauelt Tasmagambetov asal Kazakhstan dengan skor 29–41.
“Menurut saya atlet-atlet pencak silat sudah mulai banyak bermunculan, termasuk dari Asia Tengah. Kalau dilihat sekilas, persaingannya sudah ada, mulai merata. Mungkin mereka karena masih baru, jadi masuk kurang dasi sisi latihan dan cari atletnya,” kata Ginting.
Sementara itu, di kelas C (55-60kg) putra senior, Fiqi Abdilla Lubis juga harus mengakui keunggulan pesilat Malaysia, Muhammad Khairo Adib Azhar dalam duel sengit yang berakhir dengan skor tipis 27–28 pada babak perempat final.
“Kita juga tidak boleh mau kalah. Kita harus bersaing secara sportif dengan menunjukkan olahraga pencak silat ini kan dari Indonesia, jadi kita tidak boleh kalah juga,” ujar Fiqi menambahkan.
Sementara itu, Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia untuk ISG 2025, Endri Erawan, menilai hasil ini sebagai bagian dari proses pembelajaran penting bagi para atlet muda Indonesia.
“Kita datang ke ISG bukan hanya membawa semangat kompetisi, tetapi juga misi besar untuk memperkenalkan pencak silat ke dunia. Ajang ini jadi pengalaman berharga bagi atlet kita sekaligus momentum menduniakan olahraga warisan Indonesia,” ujar Endri.
Senada, Manajer Tim Pencak Silat Indonesia Bayu Syahjohan, menegaskan bahwa PB IPSI tidak membebani tim dengan target medali di ISG kali ini. Fokus utama adalah memperluas jangkauan dan partisipasi internasional pencak silat.
“Kami bersyukur banyak negara Timur Tengah mulai menaruh minat pada pencak silat, seperti Arab Saudi dan Yaman. Ini bukti perkembangan signifikan. Bagi kami, ini bukan soal hasil semata, tapi bagian dari road to Olympics untuk menjadikan pencak silat olahraga global,” tutur Bayu.
Load more