Delegasi B20 Indonesia menggelar roadshow ke negara-negara G20, salah satunya Jepang..
Sumber :
  • b20indonesia2022.org

B20 Mempromosikan Investasi Perdagangan, Transisi Energi dan Proyek Berkelanjutan Di Jepang

Jumat, 5 Agustus 2022 - 12:19 WIB

Jakarta - Delegasi B20 Indonesia menggelar roadshow ke negara-negara G20. Setelah sebelumnya melakukan roadshow dalam rangka sosialisasi Kepresidenan B20-G20 di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Singapura, kali ini delegasi berkunjung ke Jepang.

Business 20 (B20) adalah forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global. Didirikan pada tahun 2010, perusahaan dan organisasi bisnis yang dilindungi B20 dan merupakan salah satu Grup Keterlibatan paling menonjol di G20.

Dalam kunjungan ke Jepang, delegasi B20 mengadakan dua pertemuan penting yaitu dengan Indonesia-Japan Business Forum dan Japan External Trade Organization (JETRO), untuk membahas kemitraan ekonomi dan perdagangan serta memperkuat bilateral hubungan kedua negara. JETRO merupakan lembaga yang berperan penting dalam mendorong kerjasama perdagangan dan investasi antara Jepang dengan berbagai negara.

Pemerintah dan para pemimpin bisnis dari dua negara menghadiri B20 Indonesia-Japan Business Forum yang terselenggara atas kerjasama Kementerian Penanaman Modal/BKPM RI, Kementerian Perindustrian RI, KBRI Tokyo, dan JETRO. Beberapa di antaranya adalah Chief Executive Officer JETRO Nobuhiko Sasaki, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Wakil Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Kensoda Hosoda.

Agenda penting lainnya dalam kunjungan ini adalah pertemuan khusus untuk membahas agenda B20 Indonesia dan mengawal rekomendasi kebijakan B20 Indonesia yang akan didorong ke dalam Presidensi G20 Indonesia. Pertemuan delegasi KADIN dengan KEIDANREN (Federasi Bisnis Jepang) penting untuk kerjasama bilateral kedua negara, mengingat posisi KEDAINREN sebagai organisasi ekonomi dengan lebih dari 1400 perusahaan Jepang sebagai anggota, dan mewakili 108 asosiasi industri dan 47 prefektur. 

KEDAINREN berfokus pada upaya peningkatan pembangunan berkelanjutan melalui kerjasama dengan pelaku usaha dari berbagai negara. Pertemuan difokuskan untuk membahas penyelarasan rekomendasi kebijakan yang telah dirumuskan oleh Task Forces and Action Council B20, terutama untuk topik prioritas yang juga menjadi legacy di tahun 2016, yaitu digitalisasi, perdagangan dan investasi, transisi energi, proyek berkelanjutan, dan perubahan iklim.

Dukungan untuk B20 Indonesia

Dalam kesempatan forum bersama JETRO, Ketua B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan forum B20 Indonesia dapat mendukung agenda prioritas kedua negara untuk mendorong transformasi ekonomi global yang lebih tangguh melalui forum B20 Indonesia.

Menurut Shinta, Jepang selama ini berkontribusi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia, terutama dalam pertumbuhan infrastruktur energi di Indonesia. Seperti pembangunan fasilitas tenaga listrik 11.000MW yang menyumbang 20 persen kebutuhan listrik nasional Indonesia. 

Selain itu, kerja sama Indonesia-Jepang berguna dalam mempercepat pengembangan bersama teknologi yang memanfaatkan sumber daya energi terbarukan di Indonesia untuk mempercepat pencapaian proses transisi energi Indonesia.

“Pada kesempatan ini, kami menawarkan kesempatan kepada para pemimpin bisnis Jepang, khususnya yang difasilitasi oleh JETRO, untuk berkolaborasi dan menghadiri B20 Indonesia Summit yang akan diselenggarakan pada November 2022, di Bali. Kami optimis Jepang memiliki posisi strategis untuk mendukung tema B20, yaitu Embracing Collaborative Recovery and Growth, Boosting an Innovative Global Economy dan Forging an Inclusive and Sustainable Future,” kata Shinta di Jakarta, Kamis 4 Agustus 2022, usai berkunjung ke Jepang.

Terkait isu transisi energi dan perubahan iklim, Shinta menilai ada dua warisan B20 Indonesia yang berpotensi besar untuk kerjasama investasi. Pertama, The Carbon Center of Excellence yang merupakan hub untuk perdagangan karbon melalui pusat pengetahuan dan berbagi praktik terbaik. Kedua, B20 Wiki, sebuah platform yang bertujuan untuk meningkatkan UMKM agar mampu menembus rantai pasokan global dan memungkinkan peningkatan kapasitas UMKM untuk memasuki pasar global.

Shinta memaparkan hasil rekomendasi yang telah disusun oleh B20 Indonesia, menekankan pada rekomendasi kebijakan ketiga Satgas tersebut yang erat kaitannya dengan legacy yang dihasilkan oleh B20 Jepang. Yakni Satgas Perdagangan dan Investasi, Satgas Energi, Keberlanjutan, dan Iklim serta Satgas Digitalisasi.

“Perdagangan dan investasi hanya dapat pulih sepenuhnya jika kita mendorong upaya pemulihan dan pertumbuhan kolaboratif. Keberlanjutan merupakan isu penting yang sedang didorong melalui B20 Indonesia. Salah satunya melalui Satuan Tugas Energi, Keberlanjutan, dan Iklim yang kami yakini dapat mendorong peningkatan kerja sama global dalam mempercepat transisi energi dan memastikan terselenggaranya energi yang adil, teratur, dan terjangkau antara negara berkembang dan negara maju," tambah Shinta.

Jepang diyakini dapat mempercepat transisi energi di Indonesia melalui kerjasama bilateral yang berkontribusi pada sektor energi, dukungan perumusan kebijakan, pengembangan sumber daya manusia untuk memfasilitasi transfer pengetahuan dan teknologi terkait transisi energi, dan kontribusi terhadap sektor energi.

Sementara itu, terkait Satgas Perdagangan dan Investasi antara lain merumuskan beberapa rekomendasi kebijakan untuk mendorong perdagangan global yang terbuka, adil dan efisien, serta tata kelola investasi multilateral, termasuk reformasi dari WTO. Sementara itu, rekomendasi kebijakan Satgas Digitalisasi terkait pengembangan infrastruktur yang memadai, mendorong keamanan transaksi, dan mendorong kesiapan UMKM terkait literasi dan keterampilan digital, serta mengedepankan standar keamanan siber berbasis risiko.

Memperkuat Kemitraan Bilateral

Jepang merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting bagi Indonesia. Hubungan ekonomi kedua negara telah berlangsung selama beberapa dekade. Tahun depan, kedua negara akan merayakan 65 tahun hubungan diplomatik. Data untuk tahun 2020, nilai investasi Jepang di Indonesia berada pada posisi ke-4 dengan nilai investasi US$6 miliar dan diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, forum bisnis kedua negara ini merupakan rangkaian B20 Indonesia yang digagas Kadin Indonesia sekaligus sebagai bentuk komitmen dunia usaha Indonesia untuk terus mendukung program pemerintah. Terutama yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi masa depan yang lebih tangguh, inklusif dan inovatif.

“Kadin Indonesia ingin memperkuat hubungan bisnis dan peluang kemitraan ekonomi dengan komunitas bisnis Jepang. Indonesia yang mayoritas penduduknya berusia produktif memiliki keterampilan dan kemampuan untuk membantu memenuhi kekurangan tenaga kerja di Jepang di berbagai sektor usaha. Salah satu reformasi kebijakan yang telah dilakukan Indonesia adalah melalui Omnibus Law, menjadikan Indonesia sangat ramah untuk investasi dan kami ingin Jepang dapat bekerjasama dengan Indonesia untuk peluang kerjasama terkait digitalisasi dan transisi energi,” kata Arsjad.

Arsjad menambahkan, KADIN Indonesia dan KEIDANREN memiliki hubungan yang sudah terjalin lama dalam membangun dan menghubungkan bisnis kedua negara, terutama mengenai hubungan bilateral antara Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) sejak 2018 dan akan diperbarui pada KTT G20. Senada dengan itu, Arsjad menyatakan perlunya membentuk kelompok kerja untuk menjembatani kedua negara, terutama dalam mengidentifikasi sektor mana yang dapat digali lebih dalam melalui hubungan kerjasama antara Indonesia dan Jepang.

“Kerja sama lainnya juga akan diperkuat terkait Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang diharapkan selesai pada Agustus 2022. Ini menandai komitmen kami terhadap prinsip perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan bermanfaat bagi semua pihak. Lebih penting lagi, memberikan harapan dan optimisme baru bagi pemulihan ekonomi pascapandemi di kawasan ASEAN,” kata Arsjad.

Arsjad berharap pertemuan dengan KEIDANREN ini dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi kedua negara, terutama terkait 3 sektor strategis, yaitu infrastruktur digital, transisi energi, dan ekosistem kendaraan listrik. KADIN, lanjut Arsjad, siap memfasilitasi dan membantu investasi di pasar Indonesia yang terus berkembang agar menjadi kemitraan yang saling menguntungkan.(nur/chm)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
07:05
07:53
01:23
05:26
13:30
02:11
Viral