ilustrasi penyebaran Covid-19.
Sumber :
  • unsplash/Martin Sanchez

RSLI Ambil Sampel Pasien, Curigai Covid Varian Mu yang Kebal Vaksin Masuk ke Indonesia

Jumat, 10 September 2021 - 07:33 WIB

Jakarta - Menurut laporan otoritas kesehatan dunia (WHO) belum lama ini, Covid varian Mu telah dideteksi menyebar di 39 negara. Lantas apakah varian baru yang konon kebal vaksin ini sudah masuk ke Indonesia?

Belum ada jawaban pasti mengenai hal itu. Namun Covid varian Mu ini sudah mulai diwaspadai oleh sejumlah pihak di Indonesia, salah satunya adalah Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.

Bukan tanpa sebab, tenaga medis di RSLI menemukan anomali pada pasien positif Covid yang dirawat disana. Dari pantauan tvonenews, ada 95 persen dari 157 pasien yang memiliki cycle threshold (CT) di bawah 25. Temuan ini pun dikonfirmasi oleh Laksamana Pertama TNI dokter Ahmad Samsulhadi selaku penanggung jawab RSLI.

“Bahkan ada satu pasien CT Valuenya sangat rendah, yaitu 1,8. Padahal, pasien sudah dirawat selama 12 hari. Dan seharusnya CT Valuenya di atas 25,” ungkapnya.

Perlu penelitian lebih lanjut

Spesialis Patologi Klinis RSLI dr. Fauqa Arinil Aulia menjelaskan, fenomena baru tengah terjadi dilingkungan kerjanya, beberapa pasien dalam kondisi CT value sangat rendah. Padahal mereka sudah dirawat hingga 14 hari.

“Pada awal di rawat CT valuenya bagus. tapi kok di minggu ke dua dirawat justru CT Value mereka rendah. Di bawah 25, bahkan sampai 5,” ucapnya.

Untuk memastikan kondisi tersebut, lanjut Fauqa, 78 pasien tengah dilakukan pengujian sampel darah untuk Whole Genome Sequencing (WGS) di Labotarium EDC Kampus C Unair. Pengambian sampel tersebut bertujuan untuk lebih detail mengetahui karakterisitik virus.

Pengujian secara menyeluruh dilakukan karena khawatir pasien terpapar virus varian Mu. Meski adanya kekhawatiran, pihaknya optimis bisa mengatasinya.

Covid-19 varian Mu adalah varian kelima yang dimonitor WHO sejak Maret 2021 karena berkembang pesat di wilayah Amerika Latin. Varian ini disebut lebih kebal terhadap vaksin dikarenakan adanya mutasi. Namun otoritas kesehatan global ini pada 1 Septemer lalu mengatakan bahwa riset lebih lanjut terus dilakukan untuk memastikan kebenaran dari asumsi ini.

Secara global, varian Mu ini hanya menyumbang 0.1 persen dari total kasus akibat Covid-19, namun angka ini terus bertambah hingga mencapai 39% di Kolombia. Pandemi di negara ini sendiri telah merenggut paling tidak 124.811 jiwa di negara tersebut. (zainal azkhari/mii/ito/afr)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:06
01:46
08:21
03:43
06:21
13:18
Viral