Terkuak! Kesaksian Bripka RR Menjelang Detik-detik Eksekusi Brigadir J di Rumah Duren Tiga..
Sumber :
  • Kolase tvonenews.com

Terkuak! Kesaksian Bripka RR Menjelang Detik-detik Eksekusi Brigadir J, Siapa yang Menembak?

Rabu, 14 September 2022 - 01:35 WIB

Jakarta -  Pengungkapan kasus pembunuhan Berencana Brigadir J yang didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo,  Kini terkuak kesaksian Bripka RR menjelang detik-detik eksekusi Brigadir J di rumah dureng tiga, Rabu (14/9/2022).

Kasus yang telah menyita perhatian publik selama dua bulan terakhir ini, seolah tak berhenti menjadi sorotan karena banyaknya fakta-fakta yang kini belum terungkap, seperti motif pembunuhan, serta munculnya kembali terkait adanya dugaan pelecehan seksual yang melatarbelakangi pembunuhan dan terbaru mengenai persoalan Ferdy Sambo ikut menembak atau tidak.

Terkuak! Kesaksian Bripka RR Menjelang Detik-detik Eksekusi Brigadir J,  Siapa yang Menembak?

Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR. (ist)

Erman Umar selaku Kuasa Hukum Bripka Ricky Rizal yang mendampingi kliennya dari proses rekonstruksi di rumah duren tiga dan rumah pribadi Ferdy Sambo. Erman hadir sebagai narasumber Apa Kabar Indonesia Malam tvone menerangkan beberapa hal dari kesaksian kliennya.

"Pada saat kejadian peristiwa itu, kan dia (Bripka RR) setelah dari Saguling, dia diajak oleh Ibu Sambo ke rumah dinas, ngajak semuanya ke Yoshua, Kuat, Susi, kesana untuk isolasi karena di rumah saguling tuh sejak dari keluar kota, mereka harus PCR dan antigen lah.

"Kemudian pada sampai di rumah Duren Tiga, RR yang bawa mobil dan yang lain udah pada turun (PC, Bharada E, Brigadir Yoshua, Kuat dan Susi). Tidak selang berapa lama, Si Kuat memanggil RR dan Yoshua oleh Ferdy Sambo di dalam rumah.

Erman mengatakan bahwa mereka bertiga beriringan masuk (Bripka RR, Kuat Ma'ruf dan Brigadir Yoshua) ke dalam rumah. Karena kebiasaan di rumah dinas harus masuk lepas alas kaki, saat itu KM dan Yoshua menggunakan sendal, sementara Ricky Rizal menggunakan sepatu, jadi ada jeda waktu untuk RR untuk masuk ke dalam.

"Kemudian ketika masuk di ruang tengah, pada saat kejadian itu. Posisi sudah siap tembak saudara Richard, tembak-tembak kata Sambo' itu yang dia dengar, langsung tembaklah beberapa kali oleh Richard" ucap Erman.

"Tentu dalam kondisi itu, pastilah tidak menyangka juga RR, walaupun RR pernah diminta tapi kan dia menolak, di Saguling pada saat itu." terangkan.

Walaupun dia diminta untuk panggilin Si Richard, paling tidak kan ada klarifikasi dulu, itu yang dipikiran dia," paparnya.

Pengacara Bripka RR (Zena Dinda Defaga dan Erman Umar). (antara)

Pengacara Ricky menuturkan bahwa kliennya tidak menyangka bahwa sampai di rumah dinas, penembakan itu dilakukan hingga membuat kondisinya terguncang.

"Setelah beberapa tembakan itu, ada ajudan-ajudan yang diluar meng-HT di RR, menanyakan ada apa. Hingga kemudian ada jeda lagi karena dia berbalik arah, dan ternyata si RR tidak melihat karena mungkin masih di halaman jauh atau di taman, dia berbalik lagi. Setelah dia berbalik itu dia melihat pak Sambo menembak-nembak dinding, tv dan arah tangga." terangnya.

"Tapi dia tidak melihat Sambo menambak Yoshua, yang jelas itu pada saat rekonstruksi kan sudah ada dispute bahwa Sambo tidak ngakui, Sambo hanya ngakui tembak-tembak dinding."

Lebih lanjut, Pengacara Bripka RR menegaskan apa yang terjadi dan dilihat dari kliennya pada saat detik-detik penembakan dan pembunuhan Yoshua.

"Kenapa tidak melihat? karena ada jeda bahwa dia (Bripka RR) berbalik arah karena ada temen yang masuk, itu makanya dia tidak melihat Sambo menembak Yoshua, itu yang dia ketahui dan di-BAP"

Ditanyakan oleh Host tvOne terkait alasan dari Bripka RR untuk menolak perintah untuk menembak Yoshua,"Karena dia merasa nggak kuat, tidak mau, batinnya juga tidak mau, saya juga nggak kuat mental, itu ucapannya," ungkap Erman Umar   

Dikonfirmasi kembali, Pengacara menyatakan bahwa keterangan dari Bripka RR itu adalah sesuai dari BAP sejak awal hingga terakhir, dari mulai peristiwa di Magelang hingga penembakan di Duren Tiga.

Bripka RR baru tahu ada pelecehan saat di Saguling

Putri Candrawathi, Brigadir J, Bripka RR. (ist)

Tim pengacara Bripka RR menerangkan bahwa kliennya baru mengetahui terkait peristiwa adanya dugaan pelecehan seksual saat telah di Jakarta.

"Jadi kalau toh si RR mendapatkan informasi ada pelecehan kepada ibu PC, itu disampaikan setelah di Saguling, tanggal 8 besoknya dia (Bripka RR) dipanggil oleh pak Sambo menyatakan bahwa 'kamu tau gak ada kejadian apa di Magelang? kamu tahu gak Ibu PC dilecehkan oleh Yoshua, gatau saya pak," terang Erman Umar.

Lebih lanjut, Pengacara Bripka RR menyatakan bahwa kliennya meliha Ferdy Sambo menangis karena dia terguncang, lalu diminta-lah Bripka RR untuk menembak dan dia bilang tidak berani. (ind)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:45
06:24
02:32
03:00
05:18
00:58
Viral