Spanduk Stop Covid-19.
Sumber :
  • Andri Prasetiyo

Sebanyak 80% Penduduk Indonesia Sudah Terinveksi Covid-19 Varian Delta

Minggu, 21 November 2021 - 02:08 WIB

Sleman, DIY - Epidemiolog UGM Citra Indriani mengatakan sebanyak 80 persen penduduk Indonesia kemungkinan besar telah terinfeksi virus Corona varian Delta. Hal ini terlihat dari jumlah kasus positif Covid-19 yang turun drastis dalam beberapa waktu terakhir.

Penurunan itu terjadi disebut-sebut karena sudah terbentuknya imunitas kelompok atau herd immunity secara alamiah. Herd immunity tersebut akan membuat tubuh memiliki antibodi yang spesifik untuk strain virus tertentu.

"Infeksi Covid-19 lebih dari 50% adalah asimtomatis, mungkin 80% penduduk kita telah terinfeksi (varian) Delta. Namun kalau sudah terinfeksi sedemikian banyak apakah sudah memiliki imunitas kelompok dan tidak ada ancaman gelombang ketiga? Sebagian besar infeksi natural membentuk antibodi yang spesifik untuk virus atau strain virus yang menginfeksi, tidak untuk strain yang lain. Sehingga imunitas alamiah yang terbentuk saat ini mungkin tidak bisa kita andalkan apabila kita kedatangan strain yang baru," katanya, Sabtu (20/11/2021).

Selain faktor imunitas alamiah pasca terinfeksi sudah terbentuk, lanjut Citra, program vaksinasi juga berperan besar untuk mencegah tingkat keparahan apabila kembali terpapar. Saat ini capaian vaksinasi di Indonesia sudah menyentuh 208 juta, di mana 88 juta diantaranya sudah mendapat dosis vaksin lengkap.

"Saya kira vaksinasi mempunyai peran besar untuk mencegah bentuk parah sakit, karena meskipun sudah divaksin masih punya potensi terinfeksi dan menjadi sakit. Melihat beberapa rekaman data yang terinfeksi di gelombang Januari, juga kemudian kembali terinfeksi Delta di Juni-Juli, dan kasus-kasus meninggal memiliki riwayat belum mendapatkan vaksinasi," bebernya.

Citra menyebut, vaksinasi perlu digencarkan terutama untuk kalangan warga lanjut usia.

"Harapannya tentu pada percepatan vaksinasi dan disisir wilayah untuk vaksinasi terutama lansia bisa berperan untuk mitigasi bentuk parah infeksi Sars-COV 2. Kalaupun gelombang 3 terjadi, sistem kesehatan kita tidak lagi menghadapi kasus-kasu berat yang jumlahnya ribuan setiap harinya," imbuhnya.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
01:41
01:47
06:30
01:40
02:00
Viral