Kondisi Terkini, Pascaterjangan Banjir Bandang Dahsyat di Garut | tvOne

Selasa, 13 Oktober 2020 - 09:52 WIB

Kabupaten Garut, Jawa Barat – Pascaterjangan banjir bandang dahsyat yang melanda Garut Selatan, sejumlah keluarga masih mengungsi. 14 keluarga itu belum bisa kembali ke tempat tinggalnya karena rumah mereka hancur terbawa arus sungai.

Hujan deras yang melanda Kabupaten Garut pada hari Minggu, 11 Oktober 2020 mengakibatkan banjir bandang dan longsor pada Senin (12/10). Ada enam kecamatan yang terdampak banjir dan longsor, yaitu Kecamatan Pameungpeuk, Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Cisompet, Kecamatan Banjarwangi, dan Kecamatan Peundeuy.

Ribuan warga terpaksa mengungsi di tiga titik yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Namun pada Senin pagi, sebagian besar telah kembali ke lingkungannya untuk mengecek keadaan rumah dan harta yang masih bisa diselamatkan.

Berdasarkan data dari Pemkab, tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Garut, tetapi kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Hingga Senin pagi, debit air telah surut. Tetapi wilayah selatan Garut kembali dilanda hujan lebat sehingga Pemkab meminta warga siaga.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan menyebutkan, lima rumah warga terbawa hanyut banjir bandang akibat luapan sungai di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, dan semua warga yang terdampak banjir berhasil menyelamatkan diri.

Ia menuturkan, jajarannya sudah diterjunkan untuk membantu warga yang terdampak banjir bandang, sekaligus melakukan pendataan jumlah rumah yang rusak dan besaran kerugian materi akibat bencana tersebut.

Menurut dia, daerah cukup parah terdampak banjir bandang yakni Pameungpeuk, Cibalong, dan Cikelet. Ada banyak rumah warga terendam banjir, bahkan dilaporkan rusak ringan, sedang dan berat.

Rudy menyampaikan, Pemkab Garut akan menyiapkan segala kebutuhan warga yang mengungsi mulai dari tempat pengungsian yang nyaman dan aman di tengah pandemi yakni bangunan sekolah, bahkan akan disiapkan tenda pengungsian.

Selain itu, lanjut dia, Pemkab Garut juga akan membuat dapur umum di tiga kecamatan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat selama tinggal di pengungsian.
Banjir di Garut Selatan juga mengakibatkan 298 gardu listrik milik PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat terdampak. Hingga Senin pagi, seluruh gardu tersebut belum dioperasikan akibat masih terendam.

General Manager PLN Unit Jawa Barat, Agung Nugraha dalam siaran persnya, mengatakan pihaknya turut prihatin atas musibah ini dan akan tetap memantau lokasi lokasi terdampak banjir.

"Sementara itu kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik," kata Agung.

Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf dan pengertian warga untuk daerah yang terdampak pemadaman listrik di sekitar atau dekat lokasi banjir.

"Hal ini terpaksa kami lakukan demi keselamatan warga yang terdampak banjir," kata Agung.

Berikut adalah beberapa titik lokasi yang terdampak banjir di wilayah Pameungpeuk Garut, yakni wilayah Neglasari, Pameukpeuk,Cibalong, Kampung Cisompet, Pameungpeuk Kota, Kecamatan Cikelet, Sebagian Bungbulang.

Agung mengimbau masyarakat apabila wilayahnya mulai tergenang air untuk mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB), mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak. (act)

(Lihat juga: BANJIR DAN TANAH LONGSOR LANDA CIGANJUR, ALAT BERAT DAN POMPA DIKERAHKAN)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:10
05:46
01:09
15:57
07:09
02:26
Viral