Belasan Pekerja Tambang di Muara Enim Tewas Tertimbun Longsor, Tim Basarnas lakukan Penyisiran

Kamis, 22 Oktober 2020 - 12:44 WIB

Belasan Pekerja Tambang di Muara Enim Tewas Tertimbun Longsor, Tim Basarnas lakukan Penyisiran
Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan - Sebelas orang yang bekerja di tambang batu bara ilegal di Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, tewas akibat tertimpa tanah longsor. Tim dari Badan SAR Nasional melakukan penyisiran di lokasi untuk memastikan apakah ada korban lain atau tidak.

Peristiwa nahas yang merenggut sebelas nyawa itu terjadi pada Rabu, 21 Oktober 2020. Siang itu para pekerja sedang membuat jalan menuju titik tambang batu bara, disertai hujan lebat. Tiba-tiba sekira pukul 14.00 WIB, tanah di tebing sebelah kanan longsor. 

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan melaporkan tanah longsor terjadi di lokasi penambangan batu bara tradisional pada kedalaman 20 meter berbentuk terowongan," tutur Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati.

Petugas lantas mencari sejumlah korban yang saat itu berada di lokasi. Mereka menemukan 11 orang dalam keadaan tidak bernyawa.

"Korban jiwa telah dievakuasi, teridentifikasi, dan sebagian sudah diserahkan kepada pihak keluarga," kata Raditya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Raditya mengatakan hujan dengan intensitas tinggi disertai kondisi tanah yang labil menjadi penyebab tanah longsor. Hingga Rabu malam, hujan deras masih terjadi.

Korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut adalah Darwis (46), warga Tanjung Lalang; Hardiyawan, warga Tanjung Lalang; Rukasih, warga Tanjung Lalang; Sandra (25), warga Mulyadadi, Cipari; Joko (26), warga Penyandingan. Kemudian Purwadi (60), warga Penyandingan; Sulfiawan (30), warga Tanjung Lalang; Sumarlin (35) warga Ogan Komering Ulu Selatan; Hupron, warga Lampung; Komardani (48), warga Sukaraja; dan Labisun (40), warga Lampung Utara.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan masih terjadi potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tiga hari ke depan. Raditya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.

"Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan pada Oktober ini. Selain itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat ada pengaruh fenomena la nina yang dapat memicu curah hujan dengan intensitas lebat," jelasnya. (act/ant)

(Lihat juga: WASPADA! BADAI LA NINA, BMKG: DATARAN TINGGI BERPOTENSI LONGSOR DAN BANJIR BANDANG)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
07:30
01:07
03:27
01:35
03:20
01:47
Viral