Pangdam Jaya Jalin Silaturahmi dengan Tokoh Lintas Agama | tvOne

Kamis, 26 November 2020 - 14:45 WIB

Jakarta – Panglima Daerah Militer Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman menggelar acara “Ngopi Bareng Pangdam Jaya” bersama sejumlah tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat di Aula Sudirman, Markas Komando Militer (Kodam) Jaya, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 25 November 2020.

Berdasarkan keterangan resmi di situs Kodam Jaya, kegiatan komunikasi sosial melalui Ngopi Bareng ini dilakukan untuk mewujudkan pemahaman komponen bangsa tentang kebijakan pimpinan TNI Angkatan Darat dalam mewujudkan rasa cinta terhadap tanah air, meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara demi kepentingan pertahanan.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua PWNU DKI Jakarta KH. Samsul Ma’arif, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustadz Fahmi Zubair.

Samsul juga sempat menyampaikan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa yang berdasarkan Pancasila.

Sementara Fahmi menjelaskan pandangannya tentang bahaya intoleransi dan radikalisme.

Turut datang Al Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al Fachriyah Tangerang. Habib Jindan juga sempat menyampaikan ceramah mengenai akhlak keturunan dan umat Rasulullah.

Pada sesi tanya jawab, Dudung mengajak hadirin untuk mencontoh dan mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Kita junjung serta mari ikuti perilakunya, sering kita dengarkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersahaja, ramah, pemaaf dan memaafkan, bertoleransi, jujur jadi perilaku-perilaku dan ucapan-ucapan Nabi Muhammad kita contoh”, ujar Pangdam.

Lebih lanjut Pangdam juga mengatakan bahwa Kodam Jaya bersama Polda Metro Jaya, Satpol PP, serta Pemda berkomitmen bekerja sama.

“Kita selalu bersinergi serta berkomitmen. Negara hukum ada aturannya. Tidak bisa melakukan segala cara sesuai dengan kehendaknya sendiri apalagi menghalalkan segala cara”, tutur Jenderal bintang dua ini.

Mantan Gubernur Akmil ini juga menyampaikan bahwa dia hanya menjalankan tugas negara.

“Apa yang saya lakukan itu tugas negara, saya tidak ingin adanya orang yang merasa paling benar sendiri apalagi mengajak revolusi. Saya tidak ingin NKRI pecah seperti negara negara lain,” tambahnya.

“Tidak ada kita merasa paling benar sendiri, merasa paling bagus sendiri, semua sama. Sebagai umat beragama di mata Tuhan itu sama," pungkasnya.

Sebelumnya, Dudung sempat menjadi buah bibir melalui pernyataannya mengenai pembubaran Front Pembela Islam (FPI), Jumat (20/11).

“Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq. Itu perintah saya. Itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP (Satpol PP) menurunkan dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini kalau siapapun di Republik ini, siapapun! Ini negara hukum harus taat kepada hukum. Kalau memasang baliho itu sudah jelas ada aturannya. Ada bayar pajaknya, tempatnya juga sudah ditentukan, jangan seenaknya sendiri seakan-akan dia yang paling benar. Ndak ada itu. Ndak ada. Jangan coba-coba pokoknya,” kata Dudung tegas yang disambut tepuk tangan anggotanya.

“Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja itu! Kalau coba-coba dengan TNI mari. Sekarang kok seperti mereka yang ngatur suka-sukanya sendiri,” tambah Dudung.

Dudung menyatakan petugas Kodam Jaya akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.

“Sekali lagi saya sampaikan jangan mengganggu persatuan dan kesatuan yang ada di wilayah Jakarta. Saya Panglimanya. Jangan coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan yang ada di Jakarta. Kalau coba-coba mengganggu itu akan saya hajar nanti,” ucapnya tegas. (act)

(Lihat juga: TANGGAPI PERNYATAANYA SENDIRI, PANGDAM JAYA TEGASKAN TAK BISA BUBARKAN FPI)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral