Bareskrim Polri Sebut Rekonstruksi Penembakan Laskar FPI Belum Final | tvOne

Selasa, 15 Desember 2020 - 17:35 WIB

Jakarta – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyebutkan bahwa rekonstruksi kasus penembakan enam orang Laskar Front Pembela Islam (FPI) belumlah final. Polisi menyatakan tetap membuka ruang bila ada informasi atau saksi baru.

“Apabila ada temuan baru terkait dengan tambahan-tambahan keterangan informasi saksi maupun bukti yang lain, tentunya tidak menutup kemungkinan bisa dilanjutkan dengan proses rekonstruksi lanjutan,” ujar Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo di Kantor Bareskrim, Selasa, 15 Desember 2020.

“Kami selalu membuka ruang apabila ada informasi baru, ataupun saksi-saksi baru yang memahami dan mengetahui peristiwa yang terjadi untuk kami periksa dan menjadi tambahan di dalam melengkapi penyidikan kami,” tambahnya.

Listyo menegaskan bahwa pihaknya selalu berupaya bersikap terbuka dengan melibatkan pengawas di luar Kepolisian.

“Yang perlu saya tekankan, bahwa dalam rekonstruksi yang tadi malam kita lakukan, kami selalu berusaha untuk profesional, transparan, dan objektif. Dengan selalu melibatkan rekan-rekan media, rekan-rekan dari pengawas eksternal. Dalam hal ini kami mengundang Komnas HAM, Amnesty International, dari Kontras, Imparsial, dan Kompolnas. Walaupun yang datang hanya Kompolnas,” ungkap Listyo.

Polri juga menghargai independensi dari para pengawas eksternal yang mengawasi penyidikan kasus penembakan enam laskar FPI. Ia juga menyebutkan bahwa ada pengawas internal yang mendampingi kegiatan penyidikan setiap kasus.

“Kami tetap menghargai independensi dari rekan-rekan pengawas eksternal yang lain. Dan tentunya di dalam setiap kegiatan kami juga selalu didampingi oleh pengawas internal dalam hal ini Divisi Propam Polri," sambungnya.

Kepolisian, menurut Kabareskrim akan terus menjaga profesionalisme dalam penanganan kasus ini.

“Kami akan terus menjaga transparansi, menjaga profesionalisme, dan tentunya di setiap perkembangannya akan kita rilis pada saat penyidikannya nanti sudah menjadi jauh lebih lengkap,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Karawang menggelar 58 adegan rekonstruksi kasus penembakan enam orang anggota FPI di empat titik Tol Jakarta – Cikampek.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, bahwa dalam empat tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan tersebut, setidaknya digelar 58 adegan rekonstruksi yang memperlihatkan awal mula penyerangan Laskar FPI hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.

"Dalam proses rekonstruksi malam tadi, setidaknya ada 58 adegan rekonstruksi," kata Argo melalui siaran pers, Jakarta, Senin (14/12

Argo memerinci pada TKP satu tepatnya di depan Hotel Novotel, Jalan Karawang Internasional, setidaknya ada sembilan adegan. Sementara itu, di lokasi dua, yakni selepas bundaran Jalan Karawang Internasional hingga Gerbang Tol Karawang Barat arah Cikampek ke Rest Area KM 50, ada empat adegan. Di Rest Area KM 50 yang menjadi TKP ketiga, penyidik melakukan adegan rekonstruksi sebanyak 31 adegan. TKP terakhir, yakni Tol Japek selepas Rest Area KM 50 hingga KM 51, penyidik memperagakan 14 adegan.

Rekonstruksi yang digelar secara transparan ini, kata Argo, setidaknya menghadirkan 28 orang saksi. Bahkan, empat di antaranya merupakan polisi yang menjadi korban dalam penyerangan tersebut.

"Jumlah saksi yang dihadirkan malam ini ada 28 orang. Saksi korban ada empat orang," ujar Argo.

Ia menyebutkan, barang bukti yang dihadirkan pada rekonstruksi, di antaranya dua unit mobil anggota, satu unit mobil tersangka, enam pasang pakaian tersangka, senjata tajam, dan dua senjata api rakitan peluru 9 mm.

Peristiwa penyerangan Laskar FPI terhadap aparat kepolisian itu terjadi pada hari Senin (7/12) pukul 00.30 WIB di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. Peristiwa terjadi ketika petugas sedang mengecek informasi mengenai adanya pengerahan massa terkait dengan pemanggilan Rizieq Shihab di Polda Metro, Senin (7/12).

Menurut keterangan polisi, mobil anggota Polda Metro Jaya tengah mengkuti kendaraan pengikut Rizieq, tiba-tiba mobil anggota Polda Metro Jaya dipepet dan dihentikan dua kendaraan pendukung Rizieq. Ketika kejadian itu, pihak yang diduga pendukung Rizieq menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai dan celurit ke arah aparat kepolisian.

Petugas yang merasa keselamatan jiwanya terancam, langsung mengambil tindakan tegas terukur sehingga menyebabkan enam orang pendukung Rizieq meninggal dunia. Sementara empat orang lainnya melarikan diri. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:43
06:09
02:32
04:51
03:03
02:36
Viral