TERUNGKAP! Identitas Sosok Zulkarnaen, Teroris Buron 18 Tahun | tvOne

Kamis, 17 Desember 2020 - 19:11 WIB

Jakarta – Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengungkapkan sosok Aris Sumarsono alias Zulkarnaen yang merupakan salah satu pimpinan organisasi teroris, Al Jamaah Al Islamiyah (JI). Lelaki yang merupakan panglima perang di JI itu terkenal licin sehingga sempat buron selama 18 tahun.

Menurut Ansyad, Zulkarnaen ini merupakan figur utama JI. Dia merupakan salah seorang pendiri organisasi teroris itu bersama Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir.

Ansyad menyebut peringkusan Zulkarnaen sebagai peristiwa spektakuler dan dia sangat mengapresiasi kerja Tim Detasemen Khusus 88 Polri.

“Dia juga yang men-direct dan mengendalikan aksi-aksi teror yang terjadi di Indonesia. Yang menonjol itu seperti konflik Ambon. Tadinya belum melibatkan senjata api dan bom. Nah dia ke sana rekrut beberapa kader di sana untuk membuat bom dan mencari senjata api,” ungkap Ansyaad di program Kabar Petang, Kamis, 17 Desember 2020.

Ansyad mengatakan, nama-nama teroris yang menjadi aktor utama teror di tanah air merupakan anak buah Zulkarnaen.

“Kemudian dari sana (Ambon) dia berpindah tempat sampai dengan aksi-aksi teror yang cukup besar. Topnya itu ketika Bom Bali I. Nama Imam Samudera, Amrozi, Ali Ghufron, itu anak buah dia. Selama ini yang kita kenal topnya operasional di lapangan mereka ini.  Tapi mereka itu anak buah, dikendalikan oleh Zulkarnaen ini,” katanya lagi.

Ansyaad menjelaskan, mengapa Zulkarnaen sulit dilacak keberadaannya.

“Ketika Bom Bali I selesai dia (Zulkarnaen) ini menghilang. Jadi Densus pun belum berhasil menangkap dia karena seperti misterius—seperti ditelan bumi. Yang lain-lain kan ditangkap, dia tidak

Kenapa dia begitu aman dia bersembunyi, ternyata polanya berbeda. Kalau yang lain itu kan lari cari perlindungan masing-masing, nah itu kemudian ditangkapi,” sambung Ansyaad.

Ternyata licinnya Zulkarnaen karena dia disembunyikan oleh jaringan terorisnya.

“Dia ini ternyata sembunyi dilindungi oleh jaringannya. Dipelihara, dirahasiakan betul, dia berpindah-pindah sekitar Jawa 2-3 hari, pisah tempat, dipindah lagi. Dan semua itu bukan dia tapi jaringan yang menyembunyikan. Termasuk Upik Lawanga,” bebernya.

“Mereka bersembunyi di suatu tempat oleh jaringan yang memilihkan tempat, mengontrakkan tempat. Kemudian di satu tempat atau satu kampung mungkin saja ada anggota JI yang lain tetapi mereka tidak saling tahu,” tambah Ansyaad.

Penangkapan teroris kelas kakap yang sudah buron selama 18 tahun ini terjadi pada Kamis, 10 Desember 2020, di di tempat persembunyiannya di Gang Kolibri, Kelurahan Toto Harjo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Dia disebut sebagai panglima perang kelompok JI yang pernah memimpin unit aksi bom bunuh diri di Hotel JW Marriot (2003) dan Bom Bali I (2002). (act)

Lihat juga: PEMINDAHAN 23 TERDUGA TERORIS JAMAAH ISLAMIYAH TIBA DI BANDARA SOETTA

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
05:09
02:18
09:09
06:21
05:05
Viral