Tim Amfibi Angkat Sejumlah Serpihan Pesawat | tvOne

Selasa, 12 Januari 2021 - 11:40 WIB

Kepulauan Seribu, Jakarta – Tim Intai Amfibi TNI Angkatan Laut kembali mengangkat sejumlah serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Reporter Addin Fathoni yang ikut dalam pencarian pada hari ke empat, Selasa, 12 Januari 2021, mengatakan ada 19 personel dari Tim Intai Amfibi TNI AL yang diterjunkan untuk menyelam. Mereka turun ke dalam air lima belas menit sekali.

Tugas utama para anggota TNI AL itu adalah membersihkan serpihan atau puing pesawat yang masih banyak berada di dasar laut. Pembagian tugas ini dilakukan untuk melancarkan proses pencarian kotak hitam atau black box.

Sementara itu Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air, Laksamana Pertama Yayan Sofyan mengemukakan, pencarian kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mengerucut di lima titik lokasi di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

"Ada lima titik penyelaman dengan radius sekitar 20 meter," kata Yayan di KRI Rigel-933, Selasa.

Yayan menjelaskan penentuan lima lokasi penyelaman itu berdasarkan pemetaan dan analisis yang dilakukan KRI Rigel dengan seluruh sumber daya yang ada.

"Alat yang digunakan di antaranya magnetometer, HIPAP dan multibeam echosounder," ujarnya.

Hari sebelumnya, Senin (11/1) area pencarian berbentuk segitiga, 100 meter kali 100 meter kali 80 meter. Area pencarian itu mendapatkan empat kantong puing pesawat.

Yayan menyatakan tim penyelam dari Dislambair akan melakukan penguraian pada potongan-potongan material dari puing-puing pesawat yang kemungkinan besar diduga menimbun kotak hitam.
Proses pencarian hari ini cukup lancar karena cuaca di lokasi pencarian cukup cerah.

Sejumlah kapal tim SAR gabungan dari TNI AL, Basarnas, Polri dan unsur-unsur lainnya melakukan pencarian di lokasi yang diduga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Sejumlah helikopter juga berpatroli di sekitar lokasi pencarian.

Selain melalui udara dan laut, pencarian pesawat Sriwijaya Air juga dilakukan di bawah permukaan air menggunakan perangkat side scan sonar, MBES, ping locator dan Remotely Operated Vehicle (ROV).

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada Sabtu (9/1) di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra. (act)

Lihat juga: ROBOT CANGGIH BANTU CARI BLACK BOX SRIWIJAYA AIR SJ-182 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:56
07:36
01:53
01:21
01:08
01:52
Viral