Cerita Tim Dokter Presiden saat Berikan Suntikan Vaksin ke Joko Widodo | tvOne

Rabu, 13 Januari 2021 - 10:57 WIB

Jakarta – Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Prof Dr Abdul Muthalib menceritakan pengalamannya menyuntik vaksin Covid-19 kepada orang nomor satu di tanah air, Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Muthalib mengaku gemetar saat awal menusukkan jarum suntik ke lengan Jokowi.

Momen tersebut ditanyakan dr Reisa Subroto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 13 Januari 2021.

“Prof, tadi ada yang bertanya, ini perwakilan dari yang sedang menyaksikan, kenapa tadi gemetaran, Prof?,” tanya Reisa.

“Apa degdegan, Prof?,” sambungnya.

Muthalib pun tertawa. Dia mengakui tangannya sedikit gemetar kala itu.

“Menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa juga … tetapi masalah itu tidak menjadi halangan buat saya untuk menyuntikkannya. Pada waktu menyuntikkannya tidak masalah. Tidak gemetaran lagi waktu menyuntikkannya. Pertamanya saja agak gemetaran,” jawab Muthalib.

Dia juga menyatakan bahwa proses vaksinasi itu berjalan lancar.

“Berlangsung baik dan lancar, bahkan tidak ada pendarahan sama sekali di bekas suntikannya,” katanya.

Bahkan menurut Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan ini, Jokowi tidak merasa sakit saat disuntik.

“Setelah saya suntik Bapak (Joko Widodo) tidak merasa sakit sedikit pun. Jadi tidak ada perasaan apa-apa, alhamdulillah, saya berhasil menyuntik Bapak Presiden dengan tanpa rasa sakit. Bapak komentarnya sampai ke dalam juga demikian, tanpa rasa sakit katanya,” ujarnya di Istana.

Presiden Joko Widodo menjalani vaksinasi COVID-19 menggunakan vaksin Sinovac di teras Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

Sebelum vaksin disuntikkan, Presiden lebih dulu melewati sejumlah tahapan pemeriksaan apakah layak atau tidak untuk disuntik vaksin.

"Saya ukur tensinya ya Pak, kalau di atas 140 tidak boleh diberikan," kata petugas vaksinasi.

"Oh kalau tinggi tidak boleh ya," kata Presiden.

Sambil menunggu tensi darah keluar hasilnya, petugas juga mengukur suhu tubuh Presiden Jokowi.

"Suhunya ya 36,3 (derajat) dan tekanan darah bapak 130/67," kata petugas vaksin setelah menyodorkan thermo gun ke dahi Presiden Jokowi.

"Apakah pernah terkonfirmasi COVID-19?" tanya vaksinator.

"Tidak," jawab Presiden.

"Pernah mengalami batuk atau pilek 7 hari terakhir?" tanya vaksinator.

"Tidak, batuk kecil saja," jawab Presiden.

"Di rumah ada anggota keluarga batuk?" tanya vaksinator.

"Tidak ada," jawab Presiden.

"Pernah menderita penyakit jantung? Keluhan sesak? Ginjal? Diabetes?" tanya vaksinator.

"Tidak," jawab Presien.

"Kalau hasil dari penapisan tidak ada masalah mudah-mudahan tindakannya berjalan baik. Di sini saya berikan layak untuk vaksinasi, bisa lanjut ke meja selanjutnya," kata vaksinator.

Selanjutnya Presiden Jokowi baru menuju meja 3, meja vaksinasi.

Setelah itu Presiden Jokowi menuju meja 4 yaitu diberikan kartu tanda suntik pertama telah dilakukan.

"Kalau vaksinasi kedua dibawa," kata petugas.

Selanjutnya Presiden Jokowi menunggu 30 menit apakah ada reaksi alergi.

Rombongan lain yang disuntik adalah Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Muhammad Faqih, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 Amirsyah Tambunan, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. (act)

Lihat juga: MENEGANGKAN! DETIK DETIK JOKOWI DISUNTIK VAKSIN SINOVAC

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:16
09:06
09:00
01:35
02:53
03:01
Viral