Petugas & Relawan Merapi Jalani Swab Antigen | tvOne

Jumat, 29 Januari 2021 - 18:20 WIB

Sleman, Yogyakarta - Sejumlah relawan yang bertugas di barak pengungsian Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY), menjalani tes swab antigen.

Puluhan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan yang bertugas di barak pengungsian Gunung Merapi menjalani swab antigen COVID-19. Hasilnya, 1 orang relawan dinyatakan positif dan kemudian relawan yang positif pun menjalani tes PCR dan isolasi mandiri.

BPBD Kabupaten Sleman bersama Dinas Kesehatan menggelar swab antigen kepada para petugas di barak pengungsian Merapi. Puluhan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, Tagana, relawan hingga perangkat desa menjalani tes swab antigen.

Hasilnya, dari 68 petugas yang di tes satu orang dinyatakan positif COVID-19. Orang tersebut kemudian langsung dilakukan tes PCR dan harus menjalani isolasi mandiri.

“Dilakukan swab antigen kepada relawan dan petugas yang melaksanakan tugas di barak pengungsian,” ungkap Kabid Logistik BPBD Sleman, Makwan.

Lebih lanjut Ia menuturkan jika harapannya warga masuk dalam zona hijau. Ia ingin memastikan bahwa selama proses penanganan pengungsi Gunung Merapi ini tidak ada penularan yang berasal dari petugas dan relawan yang membantu penanganan pengungsi ini.

Oleh karena itu, bagi 68 petugas dan relawan kita lakukan swab dan hasilnya satu orang positif COVID-19. “Kita temukan satu yang positif kemudian dilanjut untuk PCR nya,” jelasnya.

 Swab antigen digelar untuk memastikan petugas dan relawan yang mengurusi pengungsi di barak Purwobinangun dalam kondisi sehat dan bebas COVID-19. Terlebih, warga Dusun Turgo masih termasuk dalam kategori zona hijau  sehingga harapannya tidak terjadi klaster penularan COVID-19 di barak pengungsian.

Erupsi Gunung Merapi

Erupsi Gunung Merapi mengakibatkan masyarakat di sekitar lerengnya terpaksa mengungsi. Jumlah warga yang pindah ke tempat aman dari daerah rawan terus bertambah.

Sejak Kamis malam (28/1) hingga Jumat pagi (29/1), Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dan Pos Pengamatan Gunung Merapi, Jrakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) mencatat 41 kali kegempaan guguran dengan amplitudo 3-21 milimeter.

BPPTKG merekomendasikan masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat hujan turun. Mereka juga diminta untuk tidak melakukan penambangan di alur sungai. Saat ini status Gunung Merapi berada pada Level III dengan potensi bahaya sejauh lima kilometer dari puncak gunung. (adh)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:14
02:07
02:34
01:16
09:06
09:00
Viral