Buntut Futsal saat Pandemi, Gubernur Sumut akan Panggil Pejabat Dispora | tvOne

Selasa, 2 Februari 2021 - 22:51 WIB

Medan, Sumatera Utara – Turnamen Futsal di Medan, Sumatera Utara yang digelar di masa pandemi Covid-19 dengan mencantumkan logo Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut), menjadi perhatian warganet. Belakangan diketahui, penyelenggara turnamen bukanlah Polda Sumut dan panitia memalsukan tanda tangan anggota polisi di surat peminjaman lokasi. Masalah ini berbuntut pemanggilan pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.

Video turnamen futsal itu viral di jagat maya dan mendapat sorotan netizen karena ramai dihadiri penonton. Saat menyaksikan pertandingan ini, penonton tidak menjaga jarak. Bahkan terlihat banyak orang yang tidak mengenakan masker.

Turnamen yang digelar di Gedung Olahraga Mini Futsal, Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut itu diikuti oleh 32 tim. Dan panitia mengatasnamakan Polda Sumut sebagai penyelenggara kegiatan.

Bahkan disebutkan salah satu tim yang terlibat dalam perhelatan ini adalah personel Kepolisian Sektor Medan Kota.

Namun Polrestabes Medan membantah terlibat dalam penyelenggaraan acara ini. Mereka juga menampik bahwa ada anggotanya yang menjadi pemain dalam salah satu tim.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko menyatakan, penyelenggara futsal telah memalsukan tanda tangan anggota polisi di surat peminjaman lokasi. Pelaku pemalsuan diketahui pernah menjadi tenaga honorer di Polda Sumut.

“Setelah kita panggil panitianya, yang bersangkutan ini mengakui bahwa dia mantan honorer di polda. Kemudian pada saat mengurus izinnya atau meminjam pakai Stadion Mini Futsal Dispora Sumut, yang bersangkutan ini mengaku dari polda. Padahal dia sudah tidak berdinas di polda,” kata Kapolrestabes Medan.

Menurut Riko, pelaku juga mengakui telah memalsukan tanda tangan anggota polri dalam surat tersebut.

“Kemudian di surat permohonan tersebut ada tanda tangan dua anggota polri untuk meminta izin kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga provinsi karena dari permintaan ini mengatasnamakan polda, kemudian kepala dinas ini memberikan izin,” tambah Riko.

Meski mendapat izin dari Dispora, panitia tetap tak bisa memenuhi persyaratan yang ditentukan yaitu izin dari pihak yang berwenang dan rekomendasi dari Satgas Covid-19.

“Pada saat pelaksanaan panitia juga menambahkan logo polda di situ. Jadi seolah-olah panitia penyelenggaranya dari polda,” kata Riko lagi.

Sementara itu, Bania Teguh (43) yang menjadi penyelenggara futsal mengakui seluruh perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada polisi.

“Saya yang berinisiatif membuat kegiatan futsal tanpa melibatkan Polri,” aku Bania dalam sebuah video.

“Benar saya yang menandatangi surat pengajuan pinjam pakai Gor Mini atas nama Briptu Panji Asmoro Satriawan dan Briptu Hendri Syahputra tanpa sepengetahuan mereka,” tambahnya.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayati menyatakan, pertandingan tersebut dipastikan menyalahi peraturan bila terdapat kerumunan.

“Karena memang tidak boleh ada kerumunan, harus physical distancing, pasti ada yang enggak beres ini dengan futsal ini,” kata Edy. Dia pun langsung meminta anak buahnya untuk memanggil Kadispora, Baharuddin Siagian dan berjanji akan menegurnya. (act)

Lihat juga: VIRAL! GUBERNUR NTB MANDI BARENG TANPA PROKES

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral