Pemprov DKI Kaji Opsi Lockdown Akhir Pekan' dalam Penanganan Covid-19 | tvOne

Kamis, 4 Februari 2021 - 19:00 WIB

Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengkaji opsi karantina atau “Lockdown Akhir Pekan” untuk menangani penyebaran Covid-19 di ibu kota. Wakil Gubernur Riza Patria mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan usulan yang disampaikan anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay itu.

“Tugas kami meneliti, mengkaji, mendiskusikan, dan mendialogkan apakah usulan tersebut dimungkinkan untuk dilaksanakan atau diterapkan di provinsi DKI Jakarta atau provinsi lainnya,” kata Riza di program Kabar Petang, Kamis, 4 Februari 2021.

Namun Riza mengakui bila diterapkan, karantina akhir pekan bakal mengurangi kerumunan masyarakat. Sehingga bisa mengurangi potensi penyebaran virus SARS CoV-2.

“Secara logika kegiatan lockdown di akhir pekan tentu dapat mengurangi interaksi warga yang selama akhir pekan melakukan berbagai kegiatan apakah ke mal, ke pasar, ke tempat rekreasi hiburan, berkunjung ke sanak keluarga. Kalau ada lockdown kegiatan tersebut tidak dimungkinkan,” kata Riza lagi.

Namun Riza menegaskan bahwa Pemprov DKI belum memiliki keputusan tentang kebijakan itu arena menunggu PPKM tahap 2 selesai.

“Sampai hari ini kami belum memutuskan kebijakan terkait perlunya lockdown akhir pekan, karena kita sekarang sedang memasuki PPKM tahap 2 sampai dengan tanggal 8 Februari,” tambahnya.

Riza menyatakan pihaknya menunggu keputusan pemerintah pusat.

“Untuk ke depan kita terus kaji dan kami juga menunggu kajian serta analisis dari pemerintah pusat apakah diperlukan lockdown akhir pekan,” ujar Riza.

Jakpus Dukung Lockdown Akhir Pekan

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mendukung usulan "lockdown weekend" seperti yang disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay untuk menekan angka kasus COVID-19 yang meningkat setiap harinya.

"Saya mendukung. Namun dalam artian kita harus mengatur pergerakan masyarakat bukan mengatur dunia usaha," kata Irwandi saat ditemui di Kampung Tangguh Jaya RW 010 Kemayoran, Rabu (3/2).

Saleh Partaonan terinspirasi sukses penanganan COVID-19 di Turki yang menerapkan "lockdown" di akhir pekan untuk menekan kasus COVID-19.

Irwandi mengatakan masyarakat di masa PPKM memang kurang mengikuti aturan dan justru mobilitasnya semakin tinggi di malam hari. Padahal kegiatan usaha seperti restoran hingga tempat perbelanjaan sudah dibatasi hanya sampai pukul 20.00 WIB.

"Kegiatan usaha semuanya ditutup hanya sampai jam 20.00 WIB. Tapi pada saat satgas cek, masyarakat yang di jalanan justru tambah banyak. Jadi ini tidak sinkron, usaha di setop malah pergerakannya tambah bergerak," ujar Irwandi.

Ini menunjukkan PPKM kali ini kurang efektif untuk menekan angka COVID-19 karena masih tingginya angka mobilitas.

Karena itu, Irwandi mendukung adanya usulan dari DPR RI agar Pemerintah Pusat dapat menerapkan "lockdown" (karantina) di akhir pekan.

"Ya memang harus dibatasi, pergerakan masyarakat harus dikunci (untuk menurunkan kasus COVID-19). Ini saya mendukung," kata Irwandi. (act)

Lihat juga: GANJAR PRANOWO RESMI BERLAKUKAN GERAKAN "JATENG DI RUMAH SAJA" PADA AKHIR PEKAN

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
08:03
01:19
03:36
08:48
03:56
Viral