Cegah Cuaca Ekstrem di DKI, BPPT Lakukan Strategi Modifikasi Cuaca | tvOne

Sabtu, 27 Februari 2021 - 13:24 WIB

Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk meredam potensi banjir yang masih mengancam Jabodetabek sepekan ke depan. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT Hammam Riza mengungkapkan TMC mulai dilakukan dari landasan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Modifikasi cuaca tersebut diketahui dilakukan dengan cara menyemaikan garam. Dalam program Kabar Siang, Hammam Riza memberikan keterangannya terkait hal ini.

“Teknologi modifikasi cuaca (TMC) merupakan salah satu bentuk usaha untuk mengupayakan intervensi yang dilakukan dengan proses pertumbuhan awan yang nanti menyebabkan hujan yang sangat ekstrem,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan jika caranya dengan menambahkan garam untuk mengefektifkan proses penggabungan butiran uap air sehingga dapat mempercepat turunnya hujan. 

“Jadi kalau kita mengejar awan-awan yang masuk ke daerah atau wilayah yang rawan banjir maka kita bisa mempercepat upaya terjadinya hujan sehingga pada saat hujan itu tiba di Jakarta maka intensitasnya dapat berkurang,” ujarnya.

Hammam pun kembali menegaskan jika teknologi modifikasi cuaca (TMC) merupakan upaya intervensi dengan memaksimalkan turunnya hujan di daerah-daerah yang tidak beresiko rawan banjir. Ini adalah upaya hidrometeorologis. 

Kepala BPPT menyebut jika upaya TMC ini telah dilakukan sejak tanggal 20 Februari 2021 dan sudah memasuki hari ke enam pada hari ini. 

“Kita sudah menaburkan garam di berbagai lokasi,” ucapnya. Ia mengklaim keberhasilannya pun cukup signifikan dalam mengatasi tumbuhnya awan yang menyebabkan curah hujan ekstrem di DKI Jakarta. 

TMC ini tidak bisa dilakukan satu kali kemudian hujan akan berhenti. Tetapi harus secara aktif melihat prediksi-prediksi yang sebelumnya telah disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kemudian melihat faktor-faktor cuaca dan lalu mengerahkan beberapa pesawat. “Dalam hal ini kita sudah menggunakan pesawat CASA 212-200, CM 295 dari TNI AU yang setiap harinya melakukan sortir-sortir penerbangan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan kawasan Jabodetabek akan mengalami potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada 24-27 Februari 2021.

Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata.

Untuk mendukung operasi TMC, BPPT bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). (adh)
 

Lihat juga: Waspada Banjir Episode 2? BMKG Beri Aba-Aba Warga Jabodetabek

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:09
02:00
01:14
02:34
06:16
02:18
Viral