Kediaman Pelaku Teroris yang Serang Mabes Polri Didatangi Polisi | tvOne

Rabu, 31 Maret 2021 - 21:39 WIB

Jakarta – Polisi mendatangi kediaman Zakiah Aini (25), terduga teroris yang menyerang Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021. Tempat tinggal pelaku yang berlokasi di Jalan Lapangan Tembak, Gang Takwa Nomor 3, RT 003 RW 010, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur ini digeledah aparat bersenjata lengkap.

Garis polisi membentang di sekeliling rumah perempuan berstatus mahasiswa itu.

Tidak ada satu pun pihak keluarga yang bersedia berbicara.

Saat penggeledahan berlangsung, ayah dan ibu Zakiah telah dibawa ke Mabes Polri untuk jalani pemeriksaan.

Para tetangga mengaku tidak terlalu mengenal pribadi Zakiah. Menurut penuturan warga, Zakiah jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

Sementara itu beberapa tetangga yang tinggal dekat dengan rumah keluarga Zakiah, memastikan mereka akan berusaha menguatkan pihak famili terlepas dari insiden teror yang terjadi.

Menurut beberapa tetangga yang ditemui di dekat rumah terduga teroris itu, insiden di Mabes Polri justru jadi alasan mereka harus merangkul keluarga Zakiah, karena mereka punya hubungan baik yang telah terjalin lama dengan orang tua serta kakak-kakak pelaku.

“Saya tuh kalo dia (orang tua Zakiah) ada di sini saya mau bertemu. Sedih lah. Saya (ingin) kasih semangat,” kata Tiuria Gultom, salah satu tetangga yang rumahnya berjarak kurang dari 100 meter dari rumah keluarga pelaku.

Walaupun demikian, Tiuria tidak menyangkal ada beberapa warga yang mengutarakan ketakutannya setelah insiden tersebut, tetapi ia berusaha membujuk warga agar tidak terjebak rasa takut.

“Aku bilang (ke beberapa tetangga) besok kita ke sini ya. Saya bilang (ke) warga saya, gak boleh takut. Gak boleh begitu, kita saling menguatkan, tadi saya bilang warga saya,” kata Tiuria, Rabu malam.

Tiuria merupakan salah satu ketua RT di RW 10, tetapi ia tidak menaungi daerah RT tempat keluarga Zakiah tinggal. Walaupun demikian, ia mengaku punya hubungan baik dengan keluarga ZA, termasuk orang tuanya dan kakak-kakaknya mengingat ia sendiri telah tinggal di daerah itu selama lebih dari 30 tahun.

Sementara itu, tetangga lainnya yang ditemui di dekat rumah keluarga Zakiah, pasangan suami istri berinisial R dan S, mengatakan kejadian di Mabes tidak mengubah hubungan baik yang telah terjalin lama antara mereka dengan orang tua dan kakak-kakak Zakiah.

“Setelah ini ya tidak ada masalah. Selama ini ya (kami) gak ada masalah apa-apa. Ya namanya kita ini ya bertetangga, yang sudah-sudah, ya sudah. (Mereka) seperti keluarga, saudara sendiri,” kata S saat ditemui di warungnya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah keluarga ZA, Kamis dini hari.

R menambahkan masyarakat di daerahnya itu punya hubungan baik antarwarga sehingga ia optimistis ikatan kekeluargaan yang terjalin dengan baik selama puluhan tahun tidak akan berubah setelah ada insiden di Mabes Polri.

“Di sini, Insya Allah, gak ada dikucilkan, karena orang tuanya orang baik,” kata R.

Pasangan suami istri R dan S telah tinggal di daerah Kelapa Dua Wetan selama lebih dari 40 tahun. Keduanya mengaku mengenal baik orang tua Zakiah beserta kakak-kakaknya.

Zakiah Aini, wanita kelahiran 14 September 1995, merupakan tersangka penembakan di Mabes Polri yang kemudian ditembak mati di lokasi oleh polisi. Jasad pelaku dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk autopsi tidak lama setelah kejadian. Jenazah terduga teroris itu kemudian dikubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Rabu malam.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mabes Polri menerangkan tersangka Zakiah beraksi seorang diri atau lone wolf. Kepolisian meyakini aksi Zakiah didorong oleh paham radikalisme teroris, yang kemungkinan terhubung dengan ISIS. (act/ant)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
05:09
02:18
09:09
06:21
05:05
Viral